Sorry for typo tolong vote dulu yah dan spam komen di akhir🍷 kalian baca bab sebelumnya. Karena author salah update
*****
"Bagaimana ini Morgan. Felix tetap bersikeras ingin mempertahankan putri Timothy, yang hanya akan merusak nama baik keluarga Taylor!" ucap Matilda saat ia dan suaminya berada di dalam ruang bersantai.
"Matilda. Kenapa kau begitu sibuk sekali mengurusi pernikahan Felix, apa masalahnya sampai kau begitu kuat ingin mereka bercerai?" tanya Morgan menurunkan kacamata bacanya menilik dalam mata Matilda yang menyilangkan kedua tangannya dengan wajah kesal.
"Aku hanya tidak ingin Felix semakin tersiksa dalam pernikahan palsu. Aku menyesal Morgan, membuat mereka menikah. Aku melihat langsung dengan kedua mataku serta kedua telingaku, Elisa berniat untuk menceraikan Felix lalu bermesraan dengan seorang pria," jelas Matilda. Ia kembali mengungkit kejadian beberapa minggu yang lalu tepatnya sebelum kecelakaan Elisa menantunya.
Saat Matilda berada diparkiran pusat perbelanjaan. Ia tidak sengaja melihat Elisa menantunya, bersama seorang pria berada di dalam satu mobil mewah. Awalnya Matilda pikir pria yang bersama Elisa hanyalah rekan kerja, mengingat profesi menantunya yang merupakan seorang model papan atas. Tapi saat ingin menyapa, Matilda justru mendengar ucapan yang membuat ia terdiam. Dengan jelas Matilda mendengar Elisa mengatakan kebencian terdalamnya kepada Felix putranya.
"Aku dan Felix akan segera bercerai. Sungguh aku muak kepadanya! Aku hanya mencintaimu Nick."
"Ceraikan saja dia Elisa. Kalian menikah hanya karena perjodohan, jangan pertahankan hidup yang hanya membawa kesengsaraan."
Matilda membeku. Jari- jarinya mengetat menggenggam erat tas branded yang ada pada tangan kanannya. Matanya memerah, amarahnya hampir berada di puncak. Ingin rasanya Matilda menampar keras pipi putri kesayangan Timothy yang ia pilih dari keluarga terhormat serta bernilai. Sayangnya hal itu hanya sebuah topeng yang untuk menutupi kebusukan pemilik hati dari wajah cantik dengan semua kesempurnaan yang terlibat.
"Matilda," panggil Morgan.
Matilda tersadar dari lamunannya. Ia menatap wajah Morgan suaminya, ia dan Morgan juga menikah karena perjodohan antara keluarga. Tapi lihatlah, mereka sudah hidup bertahun- tahun dengan cinta yang tak pernah berkurang sedikitpun. Meskipun Morgan terlihat dingin dan tegas, tak pernah sekalipun Morgan mengkhianati Matilda begitu juga sebaliknya hingga akhirnya mereka saling mencintai sampai saat ini.
"Morgan, aku tak ingin Felix putra kita berakhir menyedihkan. Ia pantas mendapatkan yang lebih baik, yang jauh lebih tulus dan dapat mencintainya," sambung Matilda mengambil satu tangan Morgan memegangnya erat.
"Dengarkan aku sayang," balas Morgan membawa tangan Matilda lalu menggenggamnya erat. " Aku dan kau juga seperti mereka pada awalnya. Saling tidak mencintai, saling membenci. Begitu juga dengan mereka, Elisa hanya belum bisa membuka hatinya untuk Felix. Pria yang kau lihat, aku tau bahwa itu mantan kekasihnya Elisa. Mereka memang dekat beberapa bulan belakangan ini. Tapi percayalah padaku saat ini semuanya sudah berbeda," imbuh Morgan mencoba untuk membuat Matilda tenang.
"Apa yang berbeda? Elisa hanya lupa ingatan Morgan, bagaimana jika ingatan kembali. Perceraian itu tetap akan dia lakukan kepada Felix!" papar Matilda yang masih bersikeras ingin Felix segera menceraikan Elisa selagi wanita itu lupa ingatan.
"Biarkan semuanya berjalan apa adanya. Tuhan telah beri Felix dan Elisa kesempatan bersama, setelah kecelakaan itu Elisa lupa ingat lalu hubungan pernikahan mereka kembali dipererat setelahnya," tutur Morgan meletakan jari telunjuknya tepat di depan bibir Matilda istrinya. Ia menggeleng, lalu mengecup cepat bibir Matilda hingga membuat istrinya tak lagi mengucapkan bantahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐓𝐔𝐑𝐍 𝐋𝐈𝐅𝐄 : 𝐏𝐄𝐑𝐅𝐄𝐂𝐓 𝐑𝐄𝐕𝐄𝐍𝐆𝐄 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄
RomanceCamellia Shannon Philips sangat terpukul setelah mengetahui pria yang dinikahinya selama ini hanya memanfaatkannya. Berselingkuh dan terang-terangan mengatakan tidak mencintainya setelah merampas seluruh harta milik Camellia, suaminya Samuel pun me...