05 : Evanescent

4.5K 154 2
                                    

“Kenapa baru bilang punya adik secantik Kiara sih?! Tau gini gue minta jodohin sama lo!” ujar Harees dengan keterkejutannya tentang adik perempuan Jake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Kenapa baru bilang punya adik secantik Kiara sih?! Tau gini gue minta jodohin sama lo!” ujar Harees dengan keterkejutannya tentang adik perempuan Jake. Kini mereka berada di coffeshop untuk sekedar berbicara layaknya laki-laki pada umumnya.

“Actually, Kiara bukan adik kandung gue.” pernyataan Jake yang ini lebih membuat mereka terkejut, tetapi tidak dengan Arshaka.

“Lah bukan?”

“Hm, adik gue namanya Alshila. Dia seumuran sama Kiara. Karena oknum gila Shila harus menghembuskan napas dengan cara gak layak. Pemerkosaan, pembunuhan, mutilasi. That's what makes my mother stressed.”

“So, Kia itu pengganti Shila?” tanya Jay meyakinkan.

“Bisa dibilang begitu. Ibu membaik beberapa saat setelah kehadiran Kiara, tapi lama-lama ibu sadar kalau dia bukan Shila. I feel sorry for Kiara, she's too kind.” ujar Jake dengan napas terdengar pasrah.  “Shaka, gue harap lo mau pertimbangin Kiara. You are his first love.”

“Kia masih suka sama Shaka?” tanya Harees lebih lanjut.

Jake mengangguk. “Soal perangsang itu, ya... Gue mau marah. Cuma gara-gara itu Kia malah semakin dekat sama Shaka. Entah perasaan Kia aja atau emang bener? I don't know. Gue minta maaf Shak, seandainya lo risih sama Kia. Tapi gue harap, lo mau jujur sama perasaan lo sendiri. Kalau suka bilang suka, dan kalau engga better lo bilang juga ke Kiara. Gue takut dia sakit hati.”

“Gue bakal coba jujur.”

“Udah deh bahas itu. Jadi sad banget tongkrongan kita.” kata Harees mengubah suasana menjadi lebih hidup.

Arshaka kembali memikirkan perkataan Jake. “Gue harap Lo mau mempertimbangkan Kiara ” kata-kata itu membayangi isi pikiran Arshaka. Perjuangan Kiara untuk meluluhkan hatinya bukanlah sesuatu hal mudah. Kiara pantang menyerah, dan berani mengakui perasaannya. Tapi entah kenapa belum bisa rasanya untuk jujur pada keadaan.

Kini, Arshaka duduk di sofa. Memandang ponselnya, terdapat pesan masuk dari Kiara.

Kiara Atahila
Sir, jadwal kosong kapan?

Tidak terbuat sama sekali untuk membalas. Arshaka malah menutup ponselnya. Tiba-tiba Bianca datang dari dapur membawa cake dan secangkir kopi. Ia duduk di seberang Arshaka.

“Why? Ada masalah?”

“Lost feeling.”

“Sama siapa? Cewek yang tidur diapartemen kamu kemaren?”

Arshaka mengangguk. Sementara Bianca menyeruput kopi yang ia bawa tadi. “Hm... Kalau cinta langsung bilang aja, takut nanti diembat duluan sama orang.”

“But I don't feel anything, mungkin belum atau gak pernah sama sekali.”

“Jahat banget kamu dek.”

“Mau gimana lagi? I just felt sorry for him.”

“Ck, gini ya... Yakinin perasaanmu dulu. Jangan sampai salah langkah, entah akhirnya kamu kehilangan dia, atau kamu dapat kebahagiaan baru sama orang lain. Don't regret it.”

(LC) : LOVEHOLICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang