Setelah kejadian kemarin, kedua orang tua Jake memutuskan untuk melakukan perawatan terhadap mentalnya di luar negri. Kiara tidak bisa ikut, sebab ia masih terikat kontrak kerja dengan perusahaan Jidvan group. Kiara hanya bisa berdoa agar mental Jake kembali pulih seperti semula, dan dia bisa menerima Kiara sebagai Kiara, bukan Alshila.
Pagi ini, Kiara datang lebih awal. Bahkan rekan lainnya belum datang. Yang ada hanya Carletta, itupun masih sarapan di cafetaria. Tetapi setelah beberapa menit, Arshaka datang ke meja Kiara.
“Ka ruangan saya sekarang.”
“Mau ngapain sir?”
“Saya perlu bicara.”
“Soal apa?”
“Bisa jangan banyak tanya? Saya takut privasi kita terbongkar.”
Kiara tidak lagi bertanya dan memutuskan untuk pergi ke ruangan Arshaka.
“Ada apa sir panggil saya?”
“Soal kemarin. Kamu dengar semuanya kan?”
“Hm.”
“Kalau kamu tahu, sebaiknya apa yang kita lakukan?”
“Huh? Apa sir?” tanya Kiara bingung.
“Batalkan rencana pernikahan kita.”
Kiara sedikit shock karena kalimat yang dilontarkannya. “Selama kita sama-sama, bahkan sampai berbagi kenikmatan... Apa gak ada rasa dihati sir buat saya?”
Arshaka menggeleng. “Sampai kapanpun, perasaan saya cuma buat Nabila.”
Mata Kiara kini berkaca-kaca. “Terus kenapa sir tidurin saya kalau memang gak pernah cinta?”
“Saya manusia normal yang butuh kepuasan, Kiara. Lagipula saya selalu transfer uang sehabis kita berhubungan bukan? Saya juga nge treat kamu dengan baik?”
“Sir nganggap saya cuma jalang?”
“Tentu tidak.”
“Terus apa namanya sir?! Sir gak cinta, tapi saat sir butuh kepuasan sir nyari saya!”
“Saya gak bilang begitu, tapi kalau kamu merasa, yasudah. Asal kamu tahu, saya cuma terpaksa menjalin hubungan dengan kamu, atas paksaan abang tirimu yang menganggap kamu adalah Alshila.”
Kiara menyimak kata-kata Arshaka sambil meneteskan air matanya
“Jujur saya gak nganggap kamu sebagai Alshila. Dia berbeda dengan gadis manapun, bahkan dia jauh berbeda dengan kamu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
(LC) : LOVEHOLIC
Romance"Gak usah nakal. Kamu mahasiswa bimbingan saya, dan saya dosen kamu. Behave yourself." "Maaf sir, saya gak sengaja kirim pap begituan. Saya cuma dapet dare dari temen saya. kalau gak percaya tanya aja ke mereka!" Berawal dari insiden Dare dari Zamor...