26 : Allergy

2.1K 75 5
                                    

"Kiara, ayo kita menikah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kiara, ayo kita menikah!"

Kiara membulatkan matanya saat sorotnya pertama kali melihat Arshaka yang berdiri didepan pintu apartemennya. Ia juga cukup terkejut karena keinginan lelaki itu yang sangat tiba-tiba.

"H-hah?"

"Ayo menikah dengan saya Kiara!"

"Ma-maksudnya? Sir lagi mabuk?"

"I'm not drunk at all. Saya serius!"

"Maaf, ini terlalu tiba-tiba."

"Kamu masih cinta dengan saya bukan? Saya akan berusaha membuat kamu bahagia Kiara."

"Maaf tapi aku udah engga percaya kata-kata sir. Setelah apa yang sir lakuin ke aku, aku rasa semuanya udah cukup"

"Saya minta maaf, benar-benar minta maaf."

"Sorry to say, I can't." Kiara segera menutup pintu apartemennya namun segera dicegat oleh Arshaka.

"Kalau engga demi saya, lakuin demi mama saya!" kalimat itu membuat hati Kiara berkecamuk, ia bahkan sudah memikirkan hal-hal tak terduga yang terjadi kepada Gania. Belakangan ini memang perasaannya tidak nyaman terhadap Gania. Seolah keduanya punya ikatan batin yang kuat.

"Apa maksudnya sir? Mama engga kenapa-napa kan?"

"Mama saya kena serangan jantung..."

"... Apa?"

"Sekarang kondisinya mulai stabil, tapi kalau saya membatalkan pernikahan kita, saya takut terjadi sesuatu yang buruk sama beliau."

Kiara memikirkan lagi ucapan Arshaka. "Sekali lagi aku minta maaf, aku belum bisa jawab sekarang."

* * *

"Cie yang udah mau nikah..." goda Wildan, selaku rekan bisnis Arshaka. Ya, malam ini Arshaka datang untuk menghadiri acara pertunangan yang juga salah satu rekan bisnisnya. Rencananya pada acara tersebut tamu undangan boleh membawa pasangan masing-masing. Arshaka sempat menghubungi Kiara untuk datang melalui via chat. Namun hanya di lihat olehnya. Arshaka juga tidak memaksanya untuk tetap ikut. Hanya saja ia sedikit berharap.

"Haha bisa aja.. btw cepet nyusul juga ya bro!"

"Nanti deh calonnya belum ada."

"Hallo!" suara wanita itu, suara yang pernah menjadi candu bagi Arshaka. Nabila. Wanita itu kini datang ke acara pertunangan Dion.

"Hei Bilaa!" sapa Wildan.

"Apa kabar wil?"

"Baik banget. Lo gimana?"

"Very good." Nabila mengukir senyuman, matanya kini memandang ke arah Arshaka yang tampak lebih bersinar dengan balutan jas hitam.

(LC) : LOVEHOLICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang