13 : I.L.Y

3.5K 126 6
                                    

“Saya gak nangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Saya gak nangis. Mata saya cuma kelilipan pas nyapu tadi.”

“Okay anggap saja kalau saya percaya. Saya tunggu kamu siap buat cerita.”

“Sir ngapain ke sini? Udah malam.”

“Saya disuruh mama buat nganter makanan.” Arshaka tiba-tiba masuk kedalam apartemen tanpa persetujuan Kiara lalu meletakan makanan itu diatas meja. Sementara Kiara masih diam mematung didepan pintu.

“Skripsi kamu gimana?”

“Tinggal nunggu acc dari sir. Sisanya udah selesai.”

Arshaka terkejut, “Kamu bimbingan sama sir Jay?”

“Iya.”

“Saya udah bilang kalau kamu butuh bimbingan ke saya bukan ke dospem 2 kamu itu!” Arshaka bergerak gesit, menutup pintu apartemen. Mendekat kearah Kiara dengan tangan yang satu berada di tengkuk leher Kiara, ia menuntun gadis itu untuk hanyut kedalam ciuman. Kiara cukup kaget, ia tidak membalas hingga beberapa saat ia mulai hanyut dalam aktivitas itu.

“Don't get close to other men besides me, understand?”

“Saya gak mau! Sir gak pernah ngasi kepastian yang jelas, sir bilang sir cuma cinta sama──”

Arshaka mendekat kearah telinga Kiara lalu berbisik “I love you, Kiara Atahila.”

Wajah Kiara merona mendengar kalimat itu keluar dari orang yang selama ini Ia inginkan.

“So? Can you reply to that?”

“Emm...” Kiara mengangguk.

“Apa?”

“Iya itu──”

Kini Arshaka terkekeh melihat wajah Kiara yang malu-malu. “Itu apa sayang?”

“I love you more, pak dosen!” balasnya malu-malu, lalu ia berlari kearah dapur. Arshaka berlari mengikuti langkah gadis itu dan menangkapnya dari arah belakang.

“Sir lepas! Saya mau ambil air!”

“Masa abis ciuman haus?”

“Ehh!! Engga. Saya mau siram muka sir. Nyebelin banget soalnya!”

Canda dan tawa yang mereka bagi saat ini... Entahlah. Kiara pun tidak menyadari jika langkah ini adalah salah. Arshaka itu laki-laki yang berstatus "pacar perempuan lain" yang maknanya, ia sudah menjadi milik orang lain.

It's called feeling. Kiara mencintai lelaki itu, bahkan sangat. Selama beberapa waktu mungkin semua ini akan baik-baik saja jika dapat dikawal.

“Sir? Kalau kak Nabila tau gimana?”

“Terserah. Saya juga gak peduli.”

“Huh? Kenapa?” tanyanya penasaran.

“Jangan bahas itu. Saya lagi males sama Nabila.”

(LC) : LOVEHOLICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang