09 : His girlfriend?

4K 122 0
                                    

“Udah Ki, kata-katanya Violin gak usah didengerin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Udah Ki, kata-katanya Violin gak usah didengerin. Kan tau gimana makhluknya segila apa.” ujar Zamora sembari mengikuti langkah Kiara mencari meja di restoran.

“Iya Mora. Lagian gak ngaruh sama gue.” bohong jika Kiara tidak merasa hal ini tidak berpengaruh, hanya saja ia merasa bodoh mencintai Arshaka sedalam itu. Padahal ia sendiri belum tahu apakah Arshaka menyukainya balik atau dia punya hati pada orang lain.

Setelah mendapat tempat duduk, Kiara dan Zamora lalu menunggu hidangan. Mata keduanya tertuju pada sepasang manusia yang duduk disudut restoran yang bisa mereka lihat dengan jelas siapa sosoknya.

“Ki, itu sir Shaka kan?”

“Iya. Tapi masa sama cewek?”

“Ni dosen gak bener Ki. Udah ngenalin lo ke keluarga besar, eh malah dinner sama cewek lain!”

“Mungkin temennya kali, mor. Positif thinking aja.”

“Sok iye bener positif positif, aslinya hati lo dag-dig-dug sett kan?”

“Iya sih. Mana pegangan tangan lagi.”

Kiara dan Zamora menyantap hidangan itu dengan mata dan pikiran yang melayang akan pemandangan dihadapan mereka. Arshaka dan gadis itu saling bertukar senyum.

“Maaf saya gak bisa anter kamu pulang, saya harus kembali ke perusahaan untuk mengurus beberapa berkas.”

“Iya gak papa kok. Aku bisa pulang naik taksi online.”

“Biar saya pesankan ya? Saya tidak ingin pacar saya ini kenapa-kenapa...” ucapnya dengan senyum, pun dibalas dengan gadis yang bernama Nabila Syakira itu. Nabila adalah gadis yang Arshaka kenal saat kunjungan ke universitas Gunadarma. Ia adalah mahasiswi yang sudah lulus dan sekarang bekerja disalah satu perusahaan besar milik Arshaka. Diam-diam lelaki itu memendam perasaannya pada gadis cantik bersurai lurus itu. Parasnya yang menawan dan senyum yang manis menjadi alasan kenapa ia sangat menyukai Nabila.

“Taksi akan sampai 6 menit lagi. Saya bakal temenin kamu.”

“Okay. Thank you sir Shaka.”

“Haha Don't call me too formal. Saya sekarang pacar kamu kalo kamu lupa.”

“So? What should I call? Sayang?”

Keduanya tertawa menikmati moment indah di restoran terbaik itu.

* * *

“Loh? Kiara ngapain disini?” tanya Arshaka yang baru saja sampai dikediamannya setelah mengambil beberapa berkas di kantor.

(LC) : LOVEHOLICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang