06 : Mellifluous

3K 112 1
                                    

"Bang, kayaknya Kia mau keluar aja deh dari rumah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, kayaknya Kia mau keluar aja deh dari rumah ini."

"Kenapa? Kamu gak nyaman?" Jake mulai khawatir dengan keadaan Kiara, bagaimana ia memulai hidupnya sendiri di luar sana.

"Engga, bukan gitu. Takut ibu kenapa-napa. Belakangan ini ibu sadar kalau aku bukan Shila, anaknya."

"Kamu juga anaknya, Ki. Meskipun kamu bukan Alshila, tapi kamu punya tempat tersendiri."

"Aku rasa aku gak punya tempat itu di hati ibu. Aku paham kok perasaannya ibu. Hargain keputusanku ya, bang?"

"Terus kamu mau tinggal dimana? Jalanan? Ayah gak bakal izinin, Ki."

"Kia masih punya uang, cukup kok buat sewa kost." ucapnya lemah.

"Tanya sama ayah, Ki. Tapi abang gak bakal setuju."

Kiara lalu menelpon ayahnya untuk membicarakan tentang hal ini. Berat bagi sang ayah, namun ia harus tetap menghargai keputusan Kiara. Gadis itu mungkin tertekan karena masalah keluarganya dan sang ayah tidak ingin membebani Kiara.

Hanya saja, ayah tidak cuma-cuma membiarkan Kiara mengambil keputusannya. Ia memberikan sebuah apartemen yang letaknya tidak terlalu jauh dari kampus. Sejujurnya Kiara juga ingin menolak, ayah terlalu baik padanya. Tetapi karena paksaan, Kiara akhirnya setuju.

Hanya apartemen sederhana dengan nuansa yang nyaman. Kamar Kiara langsung berhadapan dengan suasana kota. Desainnya juga modern dengan warna abu-abu putih.

Hari ini adalah hari liburnya, Kiara mendatangi "Ivory" salah satu coffe shop yang ada di kota itu. Niatnya bukan untuk minum tetapi untuk melamar pekerjaan.

"Nona Kiara silahkan langsung masuk ke ruangan Ownernya saja." kata Shiren, salah satu barista yang ada disana.

"Terima kasih kak." Kiara langsung masuk ke dalam ruangan tersebut. Matanya membulat dengan mulut yang membentuk huruf O.

"Sir Shaka? Ngapain disini?"

"Jadi kamu yang mau ngelamar jadi barista?"

"Sir owner-nya? Kenapa musti sir sih? Gak cukup apa jadi dosen aja?!"

Arshaka mengerutkan keningnya. "Duduk."

Kiara menurut. "Jadi saya diterima gak sir?"

"Tergantung. Kamu punya pengalaman apa tentang coffee? Apa kamu sanggup buat kerja part-time dan berjalan imbang dengan kuliahmu?"

(LC) : LOVEHOLICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang