"Shaka nyuruh lo ketemu sama Jino buat ngambil print an skripsinya." ucap Riki tiba-tiba setelah muncul dihadapannya. Padahal Kiara baru saja ingin membeli makanan.
"Gue? Kenapa dia gak ngambil sendiri aja?" tanya Kiara sedikit curiga kepada Riki.
"Mana gua tau."
"Yaudah nanti gue ambil."
"Shaka maunya sekarang, bodoh!"
"Lo sebenci itu ya sama gue? Gue udah berusaha loh buat baik sama keluarga sir Shaka."
"Itu karena lo bodoh dan murahan! Lo dibayar berapa sama Shaka? Atau lo emang mau jadi jalangnya Shaka?"
"Gue gak paham sama jalan pemikiran lo, Riki! Lo kalau gak suka sama gue yaudah, tapi stop bilang gue jalang dan bodoh, gue ga semurahan itu!" Kiara meninggikan nada suaranya, untungnya tidak banyak yang berlalu lalang.
"Gua mau lo keluar dari kehidupan keluarga gua! Gua gak Sudi lo masuk ke dalam keluarga Jidvan. Gak pantes, Kiara! Lo cuma anak pungut, gak punya keluarga dan lo cuma sampah! Orang tua lo aja gak nganggep lo kan?"
Kiara terdiam sementara Riki tertawa miris kepadanya. "Cepet temuin Jino."
Kiara berjalan mencari Jino, dia adalah mahasiswa teknik. "Maaf saya mau cari Jino, ada?" tanya Kiara saat menghadapi beberapa laki-laki berada di tangga.
"Cantik banget, sendiri aja?" tanya salah seorang dari mereka mencoba menggoda Kiara.
"Iya, lo nyari gue?" Jino berdiri lalu mengajak Kiara untuk menjauh dari sana.
"Sir Arshaka minta print an skripsi lo."
"Print? Bukannya udah gue kasi ke dia ya semalem?"
"Hah? Tapi kata Riki belum, dan sir Shaka minta hari ini."
"Mungkin minta arsipnya kali 'ya? Lo boleh ikut gue ke ruang print ga? Sekalian lo ambil nanti."
"Oh boleh, Ji." Kiara akhirnya mengikuti langkah Jino untuk pergi ke ruangan print. Untung saja lelaki itu membawa flashdisk.
"Masi lama gak, Ji?"
"Lo buru-buru ya?" tanya Jino sembari memasukan HVS ke dalam printer.
"Gue belum sempet sarapan, bentar lagi masuk, ada kelas soalnya."
"Oh yaudah gue ada roti di tas, lo boleh makan itu."
"Gak usah. Ngerepotin. Gue bisa beli sendiri kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
(LC) : LOVEHOLIC
Romance"Gak usah nakal. Kamu mahasiswa bimbingan saya, dan saya dosen kamu. Behave yourself." "Maaf sir, saya gak sengaja kirim pap begituan. Saya cuma dapet dare dari temen saya. kalau gak percaya tanya aja ke mereka!" Berawal dari insiden Dare dari Zamor...