20: Kalopsia

2.2K 66 0
                                    

Arshaka sudah selesai memasak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arshaka sudah selesai memasak. Ia meletakan semangkuk sup diatas meja. “Sini saya suapin.”

“Aku engga mau makan aku bilang!”

“Kiara, jangan kayak anak kecil sayang. Kamu butuh energi.”

“Engga!” tolaknya sekali lagi dengan nada tinggi karena Arshaka mencoba paksa menyuapinya. Sup itu tumpah jatuh ke lantai hingga membuat mangkuknya pecah.

“Kiara!!” bentak Arshaka hingga membuat Kiara terkejut.

“Saya udah baik-baik ya sama kamu, saya khawatir minimal kamu baik-baik dong nolaknya!”

Mata gadis itu kini berkaca-kaca mendengarkan kemarahan Arshaka. Ia lalu memilih meninggalkan dapur lalu menuju kamarnya. Lagi-lagi ia menangis. Mood nya sungguh tidak bagus sekarang.

Arshaka menarik napasnya dalam lalu menghembuskannya perlahan. Ia membersihkan tumpahan sup tadi lalu duduk di ruang tengah untuk sekedar menenangkan pikiran. Pikirannya terusik saat suara tangisan terus saja terdengar.

“Kia? Masih betah nangisnya? Suara kamu udah serak begitu?” Arshaka duduk dipinggir ranjang mengusap rambut Kiara.

Hikss...”

“Kiara gak capek apa nangis terus?”

Ia menggeleng. “Maaf. Tadi saya bentak kamu. Saya gak sengaja.”

Gadis itu masih tetap diam, menyembunyikan wajahnya dibalik bantal putih. “Saya harus apa biar Kia mau maafin saya?”

“Engga mau apa-apa.”

“Sini bangun dulu.”

Arshaka membantu Kiara untuk duduk, di pangkuannya. “Muka kamu basah gini...”

“Aku sedih Skipsi aku hancur, tapi aku lebih sir bentak aku kayak tadi.”

“Maaf ya? Saya cuma sedikit emosi tadi.”

“Sir marah sama Kia?”

“Engga. Saya cuma khawatir, kalau Kiara gak makan nanti sakit lagi.”

“Iya. Sekarang aku mau makan.”

“Okay tunggu disini ya, biar saya ambil supnya.”

“Engg ikut!” Kiara malah sengaja menempel pada laki-lakinya itu. Mereka pun makan bersama di dapur. Hingga setelahnya tidur bersama dikamar yang sama.

Pagi-pagi sekali Kiara membuka matanya. Ia tidak mendapati Arshaka disampingnya. Ia mulai memanggil nama lelaki itu namun tidak ada jawaban.

“Sir Shaka!!” Kiara membuka gorden, menatap ke luar jendela. Ia mendapati sosok Arshaka berada dibawah bersama seorang gadis. Meskipun apartemennya berada di lantai 7 tetapi Arshaka masih terlihat jelas di sana.

“Sir Shaka sama siapa? Cewek lagi?” tanyanya penuh penasaran.

Beberapa menit kemudian, Arshaka membuka pintu apartemen Kiara. Gadis itu pun sudah menunggu dari tadi.

(LC) : LOVEHOLICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang