Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue harus bicara sama Kiara, Ren!"
"Gue tau lo cemburu sama Kia, cuma lo kalau lagi emosi bisa meledak-ledak. Gue takut Shaka malah Ilfeel sama lo."
"Shaka pasti ngerti sama kecemburuan gue sebagai pacarnya."
Lelaki yang bernama Zaren itu mengusap wajahnya kasar. Berulang kali ia memberi pengertian pada Nabila agar tidak melabrak Kiara. Dikarenakan belakangan ini Arshaka lebih banyak menghabiskan waktu bersama Kiara. Bahkan waktu itu Arshaka membatalkan janjinya untuk membeli kado untuk abangnya, demi membawa Kiara ke rumah sakit.
"Okay. Lo bicara sama Kiara, cuma baik-baik. Gue temenin."
"Kenapa?"
"Gue gak mau lo kenapa-napa. Kita gak tau kan apa Kiara juga emosional apa engga? Gue takut kalau dia tiba-tiba lo diapa-apain sama dia."
"Tumben care!" cibirnya.
* * *
Beberapa hari Kiara berada dirumah sakit, hari ini ia baru bisa masuk kampus. Itupun diantar oleh Arshaka.
"Kiaaa!!" suara siapa lagi jika bukan Zamora. Lama sudah mereka tidak berjumpa, akibat skripsi bersama sir Jake, ia jadi tidak bisa menjenguk Kiara.
"Santai mor. Gue gak mati. Masih hidup."
"Temen-temen lo nanyain ke gue soal lo, Ki. Kan mana gue tau! Emang gue pacar Lo apa?" kata Jino. Sekarang, mereka berada di kantin.
"Tapi gue setuju sih Kino berlayar. Lebih cucok dibanding Kika." ujar Ilona.
"Maksud lo apaan dah lon?" tanya Aira.
"Lon lon! Nama gue Ilona! Lo kira lont apa?!" Ilona kesal, lalu melanjutkan. "Maksudnya Kino itu Kiara Jino. Lagian Jino baik, ganteng, tajir lagi. Lo suka kan sama temen gue?!"
"Kiara punya saya jangan diambil." sambar Jay sembari merangkul Kiara.
"Iya kan mas? Mereka genit banget sama aku hehe..." Kiara malah menanggapi omongan Jay.
"WOY?! MAKSUDNYA?! LO MOVE ON DARI SIR SHAKA MALAH... DEKET SAMA SAHABATNYA?!"
"Gue udah relain kok sir Shaka sama Nabila. Lagian Nabila itu dunianya Shaka. Gue gak mungkin tega buat rebut dia. Tapi gue... Semestanya sir Jay." ya begitulah kenyataannya sekarang, Kiara menyayangi Mamanya Arshaka seperti ibu Anjani. Dan mereka kini mencari waktu yang tepat untuk memperkenalkan Nabila ke mama. Kiara nyaman menjadi adik perempuan Arshaka, meskipun menyakitkan.
