Selamat membaca part 2😁😁😁, suka gak nih? Kalau udah suka ceritanya jangan diam-diam aja nih, bilang-bilang yaaahhhh
-salam penulis yang ramah-😘😘
----
Selesai cuci piring, Gua naik tangga ke kamar, terakhir Gua buka Handphone yang ternyata salah satu notif dari Kak Yuni. Dia meminta untuk memastikan semua jendela dan pintu terkunci, karena dia hari ini memutuskan lembur. Dia akan pulang besok, katanya dia harus jemput rekan kerjanya ke bandara dan ada beberapa urusan dengan orang tersebut. Dia juga ngirim pesan kalau udah ngetransfer ke rekening Gua, kayaknya Kak Yuni juga sadar bahan masak mau habis.
Selain itu dia minta Gua besok pergi bersama Kak Ari ke pasar, karena Gua gak bisa gendarain motor apalagi mobil, boleh nih dicatat kekurangan diri Gua. Zahid Al Ari orang-orang memanggilnya Kak Ari, tetangga kami disini. Cukup baik dan pengertian, dia dan Mamanya memahami kondisi kami, Gua dan Kak Yuni.
Gua memutuskan pakai uang tunai simpanan Gua dulu kali ya? Setelah selesai berbelanja Gua akan mengajak Kak Ari ke Bank untuk menarik uang dari Kak Yuni. Gua pikir lebih baik besok pagi saja Gua temui Kak Ari.
***
Adzan shubuh sudah berkumandang, berhubung lokasi mesjid di komplek ini gak jauh dari rumah. Gua jadi sering shalat di mesjid kalau lagi libur sekolah. Walau kadang iman Gua naik turun, tapi sebisa mungkin Gua gak pengen ninggalin shalat. Amit-amit mati dalam keadaan kafir.
Balik dari mesjid, Gua ke warung di komplek beli sayur dan bawang untuk sarapan pagi ini. Gua gak bermasalah dengan menu sarapan asalkan ada nasi. Kalau tanpa nasi Gua gak pernah ngerasa kenyang dan berakhir Gua harus tetap makan nasi, Lo pada pasti bisa bayangin ukuran badan Gua kan.
Saat memasuki pagar suara Mamanya Kak Ari memanggil nama Gua, refleks Gua menoleh ke samping. "Geysa." ulangnya lagi.
"Ada apa Ma?"
"Kamu bisa nemenin Mama ke pasar pagi?" waw Gua cukup kaget, kebetulan sekali Gua juga ingin ke pasar.
"Serius Ma?" tanya Gua membulatkan mata dengan mulut menganga, sompral banget lagi.
"Ooo, kamu gak bisa ya? Kamu gak biasa ke pasar?" hah? Yang benar aja.
"Eh! Engga Ma, maksud Gey. Gey mau banget soalnya Gey juga mau ke pasar. Malah rencananya Gey mau minta tolong Kak Ari." ujar Gua sambil tersenyum.
"Loh, Gey gak tau?" tanya Mama Andam.
"Hah?" respon Gua refleks.
"Kamu ya, kan kemaren Kak Ari sama teman-temannya udah pergi dari rumah. Dia ngedaki gunung, Emang kamu kemaren Jumat kemana? Mama juga gak ada lihat kamu dari kemaren."
"Oh itu Ma, kemaren Gey habis ngerayain ulang tahun pelatih PMR Gey." Jumat kemaren adalah ulang tahun pelatih dan kami merayakannya di cafe dekat sekolah.
"Yaudah Ma Gey siap-siap dulu." Gua sangat semangat. Selesai ganti baju Gua segera masuk ke mobil Mama Andam yang sudah terparkir di depan pagar Gua.
"Waduh wanginya. Siap?" tanya Mama Andam.
"Hehehe, siap Ma." aduh apa Gua salah ya make parfum sewangi ini ke pasar? Biasanya dulu bareng pengasuh ke pasar pake parfum gini juga deh.
"Ada apa Gey?" tanya Mama Andam menyadarkan lamunan Gua.
"Gey?" ulang Mama Andam memegang dagu Gua.
"Oh, engga kok Ma?"
"Apanya engga?"
"Heheh, Gey mau nanya Ma, kalau ke pasar tradisional gitu kita gak harus, wangi-wangi kayak ke mall-mall gitu ya Ma? Apa penampilan Gey berlebihan Ma?"
"Aduh, kamu ya. Maksud Mama bilang kamu wangi gitu karena Mama muji kamu udah mandi sepagi ini. Gak kayak Kak Ari, susah disuruh mandi pagi. Mama jadi pengen punya anak perempuan. Mama suka sama anak-anak kayak kamu, udah pintar bangun pagi sendiri, bisa masak, udah bersih rapi gak kenal malas. Pintar ya kamu."
"Makasih ya Ma pujiannya, Kak Ari kalau dengar mamanya bicara kayak gini pasti malu banget deh, hahaha." ujar Gua tertawa, iri gak ya Kak Ari dengar mamanya muji-muji Gua.
"Jangan bilang-bilang Kak Ari ya, Mama berani ngomong gini juga karena gak ada Kak Ari." kami tertawa bersama dan bercerita sepanjang jalan, Mama Andam kalau sudah bercerita layaknya tante Namira yang suka melebih-lebihkan, mungkin itu penyakit semua ibu-ibu.
-----
Sebenarnya bingung sih, cerita ini bakal disukai publik gak ya? Secara saya bukan ahlinya mengarang cerita seperti film-film di TV.🤧🤧😭😭TAPIIII, GAPAPA, cerita ini bisa dinikmati sendiri dulu!! Baru nanti diminati orang-orang dari sabang sampai merauke!!!👻👻👻
✊🏻✊🏻✊🏻 figthing untuk kita penulis pemula!!!😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima kasih Imajinasi [end]
Teen FictionApa ini plagiat karya kalian I don't think so!! Ingat ya ini cuma karangan fiksi, jika kesamaan tempat dan alur cerita, mohon maaf saya tidak maksud meniru (15+) Hai tems, yuk pahami sekilas sebelum baca Tiap partnya sedang-sedang saja, cerita gak...