8] Zin

2K 287 119
                                    

BRAKK

Jay melotot, melihat Jaemin yang terikat di kursi dengan leher berdarah. Lelaki itu menatapnya sayu, air matanya mengalir deras.

Mengabaikan seruan dan pertengkaran juga suara derap langkah kaki yang ramai, pandangan Jay tetap fokus pada Jaemin.

Sial, bukan kah ini terlalu parah untuk anak anak seperti mereka?

"Daddy, bantu temanku dulu," Bisik Jay lirih.















Jaemin berusaha menarik nafas, lehernya terasa sangat pedih, ia memejamkan matanya takut saat mendengar suara tembakan.

"Mama, tolong.." Lirihnya serak.

"Jaem, hey jangan pingsan!" Jay dengan panik melepas rantai yang memgikat tangan Jaemin, sesekali tersentak kaget kala mendengar suara tembakan.

"Ukhh--Jay, l-leherku sakit," Bisik Jaemin tanpa membuka mata, ia memejamkan matanya pasrah saat Jay memeluknya.

"Tunggu, kita ke rumah sakit sebentar lagi," Ucap Jay menenangkan, menatap situasi yang mulai reda.

"Jaem--Heh Jaemin!" Jay menahan Jaemin yang kini terkulai lemah di pelukannya.

"DADDY TOLONG JAEMIN!"

____________________________

"Terimakasih tuan Park, saya benar benar berterimakasih."

Jay melirik malas pada kedua pria tersebut, ia menatap tak suka pada Rean.

"Cih, wajahnya seperti orang jahat, hampir--mirip daddy lah ya."

Yep, Jay adalah anak kurang ajar, maklumi saja.

"Jay ayo pulang, berikan waktu untuk Jaemin beristirahat," Ucap Chanyeol pada anaknya.

Jay terlihat tak rela, melirik Jaemin yang masih terlelap dalam pengaruh obat bius.

"Hm, saya permisi tuan Lee."

Rean tersenyum pada Jay dan Chanyeol, ikut mengantarkan kedua orang itu ke depan ruang rawat Jaemin.

"Kalau Jaemin sadar saya boleh kesini lagi kan?"

Rean mengangguk pada Jay, "Tentu, teman memang harus saling menjaga dan memghibur, bukan?"

Cih, pria menyebalkan, Jay tak suka..

___________________________

Matt mendengus, menatap malas pada Allen yang mengomel seraya mengobati Sam.

"A-aw heh hati hati--"

"Ck diam atau aku tak mau mengobati, kau ini merepotkan sekali, minimal datang ke rumah sakit dengan uang mu yang berhamburan itu--"

Cklekk

"Aku datang," Ucap Jay pelan seraya melangkah masuk.

"Jay? Kenapa tak mengabari dari pulang sekolah?"

Jay menggeleng, "Aku di omeli daddy lalu--aku juga membantu Jaemin hari ini, dia di sekap--"

"APA?!" Allen melotot.

"Bagaimana keadaannya sekarang? Siapa yang menyekapnya? Apa musuh bisnis?"

"Iya, lehernya terluka, sekarang dia di rumah sakit," Jawab Jay membuat yang lain terdiam.

"Aahh walaupun ini sudah biasa tetap saja rasanya kaget saat mendengar salah satu dari kita masuk rumah sakit karena penyekapan," Ucap Matt di angguki Allen.

"Kapan kita mau menjenguknya?"

"Besok pagi? Ini kan sudah jam 6 sore, apa malam saja?"

Matt terdiam sebelum bersuara, "Malam saja, pagi kan sekolah."

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang