INI SIDERS MINTA DI SANTET YA?!
kalian ngapasih tolol?! baca tuh setidaknya kalau ga komen ya vote!
minta di umpatin bngt sialan
gua unpub jga nih cerita!
_____________________________
Jay melotot kala melihat Zin dari arah berlawanan, matilah!
Sia sia sudah seminggu Jay menghindari Zin jika sampai ia bertemu dengan lelaki itu disini.
"Jaemin--" Jay tanpa pikir panjang masuk ke ruang rapat, dimana Jaemin sedang berdiskusi dengan anggota osis karena menolak di tunjuk sebagai penanggung jawab acara sekolah kali ini.
BRAKK
Semua yang di dalam ruangan tersentak, Jay tersenyum canggung, menatap Jaemin yang kini melempar tatapan bertanya pada nya.
"M-maaf, Jaem kamu lama sekali. Boleh aku duduk disini juga? Di luar sepi, semua sudah pulang."
Yang lain tak heran, sudah mulai terbiasa dengan kedekatan Jay dan Jaemin yang berpacaran
"Tentu, kemarilah. Diskusi kami juga hampir selesai, duduk lah disini."
Jay dengan cepat mendekat, mendudukkan diri di samping Jaemin, "Aku tak akan mengganggu, lanjutkan saja diskusi dengan nyaman."
"Ey ayolah, jangan memperlihatkan kemesraan kalian disini," seru Erlyn kala Jaemin mengusap tangan Jay yang berada di atas meja.
Erlyn mendengus, "Aku mantan nya, tolong hargai perasaan ku."
____________________________
"Ayah--"
"Kalian terlalu memanjakan nya! Dia sudah seharusnya di didik dengan benar dari sekarang."
Chanyeol menghela nafas kasar, "Aku masih hidup dan sehat, aku masih bisa memimpin perusahaan."
"Ayah tau, tapi tetap saja dia harus di didik. Lihat bagaimana dia sekarang? Dia bahkan tak pernah datang ke perusahaan atau mencoba mengikuti rapat atau setidaknya mengurus satu berkas saja."
Keheningan melanda ruang kerja Chanyeol untuk sesaat, netra kelam Chanyeol menatap foto kecil Jay yang terpajang, hanya butuh seperkian detik agar rasa sakitnya kembali.
Rahang Chanyeol mengeras, "Ayah, setelah ayah menghancurkan masa kecil putra ku. Tolong biarkan dia menjalani masa remaja nya dengan tenang."
"Aku tak akan diam lagi untuk kedua kalinya, ayah."
"Sungguh, aku--bahkan tak pernah menyakiti Jay sedikitpun. Aku berpikir berulang kali bahkan walau hanya untuk membentak nya."
Kedua tangan Chanyeol terkepal erat, "Aku diam saat itu karena aku menghormati ayah. Tapi kali ini--"
"--aku tak akan diam, cukup sekali aku melihat putra ku sekacau itu. Tak ada lain kali, aku tak bisa menerima siapapun yang menyakiti putra ku."
"Aku sendiri yang akan menjamin kebahagiaan nya, ayah."
________________________
Jaemin mengusap punggung Jay, "Pulang lah dengan Allen, dia menunggu mu di parkiran, aku ada urusan, aku akan kembali nanti."
Jay menatap Jaemin lekat, "Felix?"
Hanya senyum Jaemin yang membalas pertanyaan Jay, "Mau ku antarkan ke parkiran sekalian?"
"Tidak--"
"Ayo, mungkin saja Zin masih menunggu," Jaemin merangkul bahu Jay, melangkah beriringan menuju parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGER
Teen Fiction"Aku Jay, Jay Park" "Lee Jaemin" _______________ Bisnis, musuh, pewaris, pertemanan, semuanya menjadi satu. Pergi dari penderitaan lain menuju penderitaan lainnya, lantas Jaemin tak pernah menyangka akan menemukan seseorang yang benar benar mengulur...