"Jaem leher mu kenapa--"
Jaemin segera mundur kala Jay hendak mendekatinya, membuat Jay mengerjap bingung.
"Kau kenapa? Lehermu juga kenapa di pakai plester begitu?"
Sam mendengus, "Kau menggigit nya semalam, tak ingat?"
Allen menyemburkan susu di mulutnya, "Pftt--apa?! JAY MENGGIGIT JAEMIN?!"
"JAY PARK! KAU MENGGIGIT LEHERNYA?! LEHER?!"
Jaemin melotot saat Allen mendekat dan menarik satu plester teratas di lehernya.
Allen melongo, "Ini--kissmark? Oh aku tau! Kau sengaja kan! Kau pasti pura pura mabuk semalam!"
Jay tersenyum tengil walau tak paham situasi, "Ah benar, kau yang memakai cincin pernikahan saja tak bisa melakukan nya."
"W-waahh, matilah kau siang ini Jay Park!"
Jaemin menggeleng pelan, kenapa dia disini..
_________________________
Jaemin melangkah melewati koridor, mengabaikan tatapan kagum para siswi siswi, netra hazelnya mengedar, mencari Jay yang izin untuk mengambil bola basket. Surai pirangnya lepek karena keringat, baju olahrganya sedikit basah karena keringat, ia menghela nafas kasar, "Jay dimana sih?"
"Jaemin!"
Langkah Jaemin terhenti, menoleh pada seorang siswi yang kini berlari mendekat padanya.
"Kenapa?" tanya Jaemin dengan wajah datar.
"Aku melihat Zin menarik Jay ke taman belakang tadi!"
Jaemin spontan berdecak, dengan cepat berlari menuju taman belakang yang lumayan jauh dari gedung yang ia pijak.
Ting!
Ayah
|Saat pulang tunggu Mingyu, musuh mengincar muTak peduli, Jaemin hanya membaca sekilas sebelum kembali berlari dengan panik.
"Jaem kau--"
"Jay bersama Zin," ucap Jaemin cepat, menarik Allen untuk ikut berlari dengannya.
"Ah, padahal aku mau makan bekal dari pacar ku.." gumam Allen lelah.
Gay gila itu menganggu..
"Pasti mata Zin rusak, kenapa suka Jay yang jelek begitu?"
____________________________
"Hey, ku dengar Jaemin dan Zin ribut di taman belakang!"
"Ayo lihat, sepertinya mereka berkelahi!"
Taman belakang yang biasa sepi kini mulai ramai, mengerubungi dua orang yang kini saling berhadapan, ralat, tiga dengan Jay yang tampak menarik Jaemin mundur.
"Jaem sudahlah--"
"Mundur, kau tak ingin terluka, bukan?" sela Jaemin dingin, masih menatap tajam pada Zin.
"Jaemin berkelahi hanya akan membuat point mu di kurangi jika pihak sekolah tau--"
"Sam," Jaemin melirik Sam yang berdiri paling depan di antara kerumunan, mengode lelaki itu untuk menarik Jay mundur, Jaemin menarik lengannya yang di pegang Jay.
"Sam, Jaemin akan di marahi ayah nya jika berkelahi," bisik Jay kesal saat ia di tarik mundur.
Sam terkekeh, "Tak akan, Allen akan mengurus para guru."
"Apa lagi kali ini? Kau suka pada pacar orang?" tanya Jaemin sinis.
Zin berdecih, "Pacar? Kalian pikir aku tak tau kalian berpura pura?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGER
Teen Fiction"Aku Jay, Jay Park" "Lee Jaemin" _______________ Bisnis, musuh, pewaris, pertemanan, semuanya menjadi satu. Pergi dari penderitaan lain menuju penderitaan lainnya, lantas Jaemin tak pernah menyangka akan menemukan seseorang yang benar benar mengulur...