11]Jay

1.8K 272 110
                                    

"Koma?"

Allen mengangguk, "Tiba tiba dia kejang kejang dan kemudian setelah dokter masuk, dia di nyatakan koma."

Jaemin mengangguk, "Ah turut prihatin, Jay disana?"

"Iyalah, kan itu pacarnya."

Jaemin tampak berpikir, apa ini ulah Zin? Jika iya, lelaki itu benar benar terobsesi pada Jay..

Allen terkekeh melihat raut wajah serius Jaemin, "Kau pasti memikirkan hal yang sama dengan ku, kan?"

"Zin?"

Allen mengangguk, "Aku pikir juga begitu, tak mungkin dia koma tiba tiba, pasti ada sesuatu yang salah."

"Dia--terobsesi pada Jay?"

Allen lagi lagi mengangguk, "Hm, turut berduka untuk Jay yang di kejar lelaki itu.."

"Bagaimana kalau Zin itu ternyata sangat nekat?"

Allen lagi lagi terkekeh, "Tak apa, ada yang lebih nekat di antara kita."

________________________

Matt menangkap rubik kaca yang di lempar Sam tanpa aba aba.

"Kenapa? Kau terlihat tak senang," ucap Sam melihat raut datar Matt. Hanya ada mereka berdua di markas.

"Nothing, hanya sedang memikirkan sesuatu?" Matt memiringkan kepalanya seolah tak yakin dengan perkataannya sendiri.

"Jay?"

Matt terkekeh, "Oh, sudah dengar kabar pacarnya?"

"Hm, koma."

Matt memutar asal rubik di tangannya, "Kenapa ya, pasti selalu ada orang gila di sekitar kita?"

Sam tergelak, "Itu karena kita gila, maybe?"

"Lagipula biarkan saja, lagipula Zin tak bertindak apapun, kan?" Sambung Sam lagi.

"Belum, tapi kau lihat kekuasaan keluarganya? Sedikit sulit menjatuhkan dia dengan sekali pukul."

Sam mengangguk, benar juga. Zin juga salah satu anak dari orang berpengaruh, itu lawan yang sulit.

"Tapi kalau di pikir--"

Drtt drtt

Matt menoleh pada handphone nya yang ia letakkan di meja, "Jay?"

Panggilan darurat dari Jay..

Matt segera meraih jaketnya, "Aku akan menyusul Jay, Allen masih di RS?"

"Hm, aku akan kesana sebentar lagi, tak usah khawatir."

Matt mengangguk dan segera beranjak, "Aku duluan, kau sekolah kan besok?"

"Iya, pertanyaan mu bodoh sekali, dasar kaku."

Matt tergelak, menoleh sesaat pada Sam seraya mengacungkan jari kelingking alih alih jari tengahnya, "Fuck you, dude."

_____________________________

Jay terkekeh pelan, kembali meneguk coklat hangat nya, lelah berada di situasi ini sejak beberapa menit lalu.

Matt dimana?! Tolong..

"Oh ya, kau baru pulang darimana? Kurasa kita terus bertemu di supermarket," Ucap Zin dengan senyum manis.

"Dari RS," Jawab Jay singkat.

Sial, rasanya dia mau kabur saja..kenapa malah berakhir di cafe depan supermarket sih?!

"Menjenguk pacar mu? Bagaimana keadaannya?"

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang