9] Anjing rabies

1.6K 276 50
                                    

"Eh, kalian?"

"Halooo, kau pasti rindu kami kan?makanya kami datang," Allen melangkah masuk dengan riang, berhasil membuat Jaemin tersenyum melihat tingkahnya.

Cklek

"Jaem--eh kalian? Boleh tolong jaga Jaemin sebentar? Om ada urusan di perusahaan," Ucap Rean dengan senyum ramahnya.

Matthew dan Sam saling melirik sebelum kemudian Matt dengan cepat menarik senyum, "Tentu, tak masalah kok, kami bisa menjaga Jaemin, om tenang saja."

"Terimakasih, yasudah om pergi dulu, Jaemin ayah ke perusahaan dulu sebentar ya?"

Jaemin mengangguk, "Iya."

Lantas Rean segera berlalu pergi setelag melempar senyum sekali lagi, meninggalkan remaja remaja tersebut.

"Ini, kami bawa buah buahan dan bubur, bubur disini pasti tak enak kan?"

Jaemin terkekeh pelan dan mengangguk pada Matt, membuat lelaki yang paling waras setelah Jaemin itu tersenyum, di sebelahnya Sam menatap lekat leher Jaemin yang di perban.

"Sudah makan? Mau makan bubur yang kami bawa?" Tanya Jay di angguki Jaemin, menghargai mereka yang telah mau datang dan membawa makanan.

"Mau ku suapi tidak, Jaem?" Tanya Allen jahil.

"Abaikan, itu karena dia terlalu lama sendirian jadi--"

"Sendirian apanya? Aku sudah berpacaran dengan Daniella ya," Allen menyela tak terima, berhasil membuat mereka terdiam.

"Apa? Kau berpacaran dengan Daniella?" Tanya Jay tak percaya.

"Matt lihat, dia sudah berpacaran padahal baru berapa hari sekolah, waahh parah sekali, dasar, dia benar benar kan Jaem? Bagaimana bisa dia begini?" Jay kompor, sangat..

Allen mendelik, "Seperti dia tidak punya pacar saja, perlu ku belikan cermin tuan muda Park?"

Jay dan Allen lagi lagi ribut, sementara Jaemin sudah duduk anteng di suapi Matt. Menatap keduanya dengan jengah, Allen dan Jay memang berisik..

____________________________

"Mingyu, kau menerima tawaran pekerjaan itu?"

Mingyu mengangguk, menatao foto seorang lelaki yang harus ia lindungi, "Lee Jaemin.."

"Kau yakin? Kau bisa menahan diri melihat darah? Kehidupan orang orang kaya penuh dengan hal seperti itu."

Senyum lebar Mingyu terbit, "Tentu saja, karena itu aku menerima ini."

"Sebagai bodyguard, aku--harus melindungi dan menyingikirkan yang mengganggu, bukan?"

Pasti banyak yang mengganggu pewaris tunghal seperti Jaemin ini, dan Mingyu--tentu bisa menyingkirkan para musuh itu kan? Apalagi jika ada penyerangan mendadak.

"Rean Lee, terimakasih sudah membebaskan ku seperti ini," Gumam Mingyu.

"Walau aku tak bisa berjanji bahwa suatu hari aku tak akan menggigitmu."

____________________________

"Jay belum pulang?"

Chanyeol menggeleng, meletakkan berkas di tangannya dan menatap jam di dinding yang menunjukkan pukul 11 malam.

"Kemana sih anak itu? Kenapa belum pulang juga?"

"Mungkin dia masih menemani Jaemin di rumah sakit," Jawab Rose yang memang sudah mendengar semua kejadian soal penculikan Jaemin.

"Aku bisa benar benar curiga pada hubungan mereka jika begini."

Rose sontak tertawa, "Aahh lucu sekali mengingat bagaimana kita memanggil Jaemin kesini, dia pasti sangat kebingungan."

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang