Sudah seminggu Jaemin tak sekolah, seminggu pula Jay dan yang lain tak bisa menemui lelaki itu, hanya bisa bertukar kabar lewat pesan, Jaemin bahkan menolak telepon dari mereka.
Sebenarnya bagaimana keadaan Jaemin?!
"Aku belum melihat Felix dari kemarin, apa dia mati?" Tau tau Allen muncul seraya memegang dua es krim di tangannya.
Tidak, satunya lagi bukan untuk Jay, dua duanya untuk Allen kok:)
"Danielle bilang aku tak boleh merokok, tak sehat, jadi aku ganti dengan es krim," ucap Allen kala mendapat tatapan aneh Jay.
Jay menatap dua varian rasa es krim di tangan Allen, "Orang waras mana yang makan es krim matcha dan es krim nanas sekalian?"
Allen mengerjap, "Oh, aku terlihat waras? Syukurlah."
"...." Jay kehabisan kata kata.
"Matt, aku bosan," Jay langsung merengek begitu Matt datang.
Allen mendelik, "Apaan tiba tiba saja sok manis dan manja, ew.."
"Hey, kalian tau? Kalian sudah lihat postingan terbaru di akun sekolah kita?!" Danielle berseru heboh, mendekat pada circle sang pacar.
Sam yang tadi sibuk bermain game melirik gadis itu sekilas, "Ada apa memang--"
"THE FU--ah kasar--INI SERIUS? ZIN GILA ITU?!" Allen melotot, dia jadi yang paling cepat memeriksa akun sekolah.
"Jaemin ayo berduel dengan ku, jika kalah Jay jadi milik ku," Jay bergidik membaca hal tersebut.
Senyum Matt terbit, "Ternyata masih ada orang bodoh seperti itu."
"Senyum manis dan ucapan Matt tak cocok," bisik Danielle.
Allen terkekeh, memeluk pinggang sang pacar dan menariknya mendekat, "Jangan dekat dekat, Matt menyeramkan."
"Iya iya, yang manis hanya Allen ku."
Jay berlagak akan muntah, "Cinta memang buta."
"Huh, aku akan mengadu pada Jaemin," Jay dengan cepat mengirim pesan pada Jaemin.
Alasan, lelaki itu hanya menggunakan segala cara untuk menemui Jaemin..
____________________________
Jaemin duduk termenung di bangku taman rumah sakit, mengabaikan nyeri di tulang punggung nya, ia melirik Mingyu yang kini mendekat dengan dua cup kopi.
"Ini, apa perlu di rawat di rumah sakit?"
Jaemin menggeleng, "Itu membosankan, ayo pulang sekarang."
Mingyu mengangguk, "Pulang lah dengan bodyguard lain, saya--harus mengurus sesuatu?"
Jaemin terdiam, dengan ragu melirik Mingyu yang tersenyum tipis, ah Jaemin lupa, tadi ada yang mengikuti mereka ya..
"Atau anda mau ikut--"
"Lupakan, aku akan pulang sekarang," Jaemin memilih segera melangkah di ikuti Mingyu yang kini tersenyum geli.
Waah, Jaemin akhirnya punya ekspresi lain selain datar, ya--walaupun ekspresi ketakutan sih..
--tapi itu tak buruk.
Ting!
Jay
|Jaemmm, Zin mengganggu ku:(
|Dia membuat keributan di akun sekolah
|Huhuu aku takut dia akan nekat
|Kau dimana?!!!!!!!!!!!!!Jaemin dengan cepat beralih membuka akun sekolah mereka, memeriksa postingan terbaru disana hanya untuk membuat mood nya memburuk.
"Zin sialan, apa dia harus mati di tangan Mingyu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGER
Teen Fiction"Aku Jay, Jay Park" "Lee Jaemin" _______________ Bisnis, musuh, pewaris, pertemanan, semuanya menjadi satu. Pergi dari penderitaan lain menuju penderitaan lainnya, lantas Jaemin tak pernah menyangka akan menemukan seseorang yang benar benar mengulur...