56] Menyingkirkan

881 213 37
                                    

Matt mengernyit, segera beranjak bangun setelah menyelimuti Allen yang kini terlelap seraya memeluk boneka pemberian nya. Ia segera mengangkat panggilan masuk dari Sam seraya berjalan menuju sofa di sudut kamar yang luas tersebut.

"Jaemin juga tak mengangkat telepon ku, tak ada kabar sejak sore."

"Apa--dia kembali ke mansion?"

Matt mengerjap, "..Rean?"

"Mungkin, kita ke sana?"

"Jam 12 malam?" sahut Matt tak yakin.

"Jam 6 pagi besok?"

"Setuju."

Matt menghela nafas kasar, "Jangan katakan apapun pada Jay, bisa bisa dia nekat pulang kembali."

___________________________

Kedua tangan Xiumin terkepal erat, menatap keadaan Jaemin yang sedang di obati dari layar laptopnya.

"Dokter keluarga Lee sudah kami tahan."

"Hm, jangan lepaskan sampai minggu depan, kita tak boleh ketahuan," sahut Xiumin pelan.

Xiumin mengirim bodyguard dan seorang dokter untuk masuk ke kediaman Lee, menyuruh bodyguard nya untuk berteriak bahwa Jaemin tak bernafas, lalu menculik dokter keluarga Lee yang sedang dalam perjalanan.

"Rean sialan, aku bingung, sebenarnya bagaimana caranya berpikir?"

Decakan kesal nya terdengar, "Tuhan memang tak adil, kenapa Jaemin menjadi putra nya?"

"Karena kau tak menikah, jika kau menikah, bisa saja Jaemin menjadi putra mu."

Xiumin menoleh mendengar jawaban menyebalkan tersebut, menemukan Dio masuk dengan raut wajah datar.

"Diamlah, kenapa mulut mu menyebalkan sekali?"

"Kau juga menyebalkan, kenapa putri ku terus berkata bahwa dia merindukan mu?"

Tawa Xiumin sontak mengudara, "Astaga, Rora pasti sangat merindukan ku, aahh putri ku yang cantik--"

"Dia putri ku!" Dio dengan geram mendorong kepala belakang Xiumin.

"Hey! Lagian muka mu itu menyebalkan, jangan membuat princess ku ketakutan--"

"Putri ku punya nama! dan berhenti menyebutnya princess ku, putri ku, atau apalah itu, dia putri ku!"

"Astaga, menyebalkan sekali, kasihan sekali putri ku--"

Plakk

"Dia bukan putri mu!"

____________________________

"Jay!" Rose melotot, segera mendekati sang putra yang kini kembali mengemasi baju ke dalam koper.

"Aku mau kembali ke Ausie! Jaemin tak mengangkat telepon ku--"

"Mungkin dia sibuk--"

"Ini sudah hampir 2 hari! Sibuk apanya?!" Jay berteriak kesal.

Bertanya pada tiga sahabatnya pun, mereka hanya mengatakan Jaemin sibuk dan kehilangan hp nya, mencurigakan sekali. Jay pokok nya akan kembali ke Ausie!

Rose menarik nafas dalam, "Sayang, kita kembali 4 hari lagi--"

"Aku mau hari ini!"

"Jay dengarkan mommy--"

"Pokoknya aku mau hari ini!"

"Jay, apa kami mengajari mu untuk menyela omongan orang lain?" Chanyeol yang sedaritadi berdiri di pintu melangkah masuk. Cukup sudah melihat bagaimana omongan sang istri terus di sela.

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang