13] Amarah

1.4K 241 102
                                    

"Tidur disini saja, aku tak mau tidur sendiri," Ucap Jay, menarik Jaemin untuk ikut tidur di sampingnya.

Malam ini Jaemin benar benar menginap di mansion Jay. Tak susah meminta izin karena Chanyeol sudah mengirim pesan pada Rean, tentu pria itu mengizinkan mengingat seberapa besar kekuasaan keluarga Park.

"Jaem, kau tak menyimpan nomor ku ya?"

"Huh?" Jaemin menoleh pada Jay yang sedang memainkan hp nya, Jaemin sih tak masalah, tak ada apapun yang harus di sembunyikan juga.

"Kau tak menyimpan nomor ku?" Ulang Jay, menunjukkan nomornya yang tak tersimpan.

Jaemin mengerjap, "Kita belum bertukar nomor kan--"

Eh?

Jay melirik Jaemin yang kini terdiam, "Sudah, memang belum?"

"Ah biar ku simpan, mungkin terhapus," Sambung Jay menatap raut bingung Jaemin.

Ting!

Handphone Jay yang berada di tengah keduanya berbunyi, Jay dengan malas mengambilnya dan memeriksa pesan masuk.

"Zin?" Gumam Jaemin, ikut membaca pesan masuk tersebut.

Zin
|kau sudah sembuh? bagaimana keadaan mu?

"Aish, dia tau aku masuk rumah sakit?" Jay mengetik balasan singkat dengan raut kesal membuat Jaemin terkekeh.

"Tak usah di balas--"

Drtt drtt

"What?! Dia malah menghubungi ku?!" Jay berseru heboh.

Jaemin menggeleng pelan, dengan enteng merebut hp di tangan Jay dan mengangkat panggilan masuk tersebut, ia mengode Jay untuk diam.

"Hal--"

"Halo?"

"..kau siapa?"

"Aku? Lee Jaemin, ada perlu apa?"

"Dimana Jay? Kenapa hp nya ada pada mu?"

Jaemin melirik Jay yang kini kian mendekat untuk mendengar percakapan mereka, "Sudah tidur."

"Lalu balasan tadi--"

"Aku yang membalasnya," Jawab Jaemin cepat.

"Sudah ya," Lantas Jaemin segera mematikan panggilan dan mengembalikan hp Jay.

"Oh ya, bagaimana keadaan pacarmu?"

Jay membuka kamera di hp nya, "Rania? Dia koma."

Jaemin tersenyum tipis kala Jay kian mendekat dan mengambil foto keduanya dengan kamera depan. Terus berganti gaya dengan asal.

"Naah, kau punya akun instagram?"

Jaemin menggeleng, "Tak, memang perlu?"

Jay mengangguk seraya kembali mengambil hp Jaemin, "Perlu."

"Untuk apa?" Jaemin lagi lagi membiarkan Jay melakukan apapun di hp nya.

"Untuk menunjukkan ketampanan kita."

____________________________

"Lihat, kau terluka juga kan? Makanya jangan mengataiku."

Allen mendengus kesal pada Sam yang duduk di sofa, ia menatap Matt yang masih memasang plester di dahinya, "Lukanya tak parah kan? Hanya goresan, kan?"

Matt mengangguk dengan senyum, "Iya, lain kali hati hati--"

"Hati hati apanya? Kau pikir itu tak sengaja? Bocah gila itu pasti sengaja menacari masalah--"

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang