*****
Suasana riuh kini mengisi halaman istana. Banyak kereta kuda milik para bangsawan keluar masuk begitu saja. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Tratiana.
Netranya sedaritadi terpaku dengan bangunan mewah istana serta ornamen-ornamennya yang memanjakan matanya, ditambah beberapa bangsawan yang malam ini berpakaian memukau.
Tratiana segera melangkahkan kakinya menuju pintu utama istana bersamaan dengan para bangsawan lainnya.
Sesampainya di ballroom tempat berlangsungnya acara, ia lantas berjalan menuju keluarganya yang tengah berdiri berkumpul itu.
"Putriku sangat cantik."puji Bosco yang langsung merangkul putri satu-satunya itu.
Alexa yang melihat putrinya dirangkul itu segera tersenyum senang walau ada rasa khawatir memikirkan betapa frustasi anaknya waktu itu.
"Terimakasih,ayah."Tratiana kini merasakan betapa hangatnya keluarga ini. Air matanya hampir menetes karena baru merasakan kasih sayang yang begitu melimpah dari orang tua pemilik tubuh ini.
Chandler sang kakak hanya bisa terdiam mengamati betapa ceria hari ini adiknya. Pandangannya segera beradu pada Milan sang adik yang tengah tersenyum senang itu.
"Berhentilah membuat ekspresi wajah seperti itu,Milan. Kamu tampak seperti idiot."ejeknya membuat pria berwajah seperti perempuan itu lantas menatap tajam padanya.
"Kamu yang idiot,Chandler."setelah mengatakan hal itu,Milan lantas mendekati Tratiana.
"Kamu hari ini cantik sekali,Tratiana."pujinya langsung memberikan tepukan halus pada kepala adiknya itu.
Tratiana yang mendapat perlakuan manis dari kakak si pemilik tubuh pun hanya bisa tersenyum canggung sembari mengatakan terimakasih.
Jantungnya kini tak begitu aman karena mengetahui identitas dari kakak pemilik tubuh ini. Dari awal ia merasuki tubuh ini, ia betul-betul menjaga tabiatnya agar tidak dicurigai oleh kedua kakak laki-laki Tratiana asli.
Terlebih lagi oleh kakak kedua Tratiana yang merupakan pemilik menara sihir nantinya. Milan adalah pria paling gila menurutnya sesaat ia membaca novel 'Oh,my husband!' . Pria yang menjadi buronan negara karena berhasil membuat pemeran utama wanita sekarat dan hampir mati.
Alasannya karena pemeran utama pria membunuh adiknya'Tratiana' karena memberikan racun pada Rasta. Tuduhan atas rencana pembunuhan kepada calon istri putra mahkotalah yang akhirnya membuat nyawa Tratiana melayang begitu saja dan hal itu tentu saja membuat keluarga dari pemeran antagonis itu begitu terpukul menyaksikan anaknya mati di tangan pria yang ia cintai itu. Milan yang merupakan pemilik menara sihir pun tak tahu akan kejadian itu. Namun setelah mengetahui adiknya dibunuh atas tuduhan itu, ia pun akhirnya menggila dan membuat putra mahkota dan tunangannya itu melewati berbagai hal yang memilukan.
'Kamu tampan, tetapi aku sedikit ngeri memikirkan kamu setelah mengetahui adikmu di penggal oleh putra mahkota. Kamu seperti psikopat.'batin Tratiana ngeri.
Milan yang tak tahu pikiran dari Tartiana hanya bisa tersenyum senang sembari merangkul pundak adik satu-satunya itu.
"Matahari dan Bulan Mormont,Yang Mulia Enoch Baratheon dan Yang Mulia Ratu Seleystia Baratheon serta Yang Mulia Putra Mahkota Harazen Baratheon memasuki ruang perjamuan."
Suara kumandang dari seorang prajurit yang nampaknya berpangkat cukup tinggi itu mampu membuat semua atensi para bangsawan yang berada dalam ruang perjamuan menetapkan pandangan mereka ke arah pintu dimana tadinya mereka masuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]
Fantasy***** Tratiana gadis biasa yang hidupnya monoton dimana ia hanya memikirkan kuliah- pulang rumah-mengoleksi dan membaca novel. Suatu hari ia tiba tiba saja masuk kedalam salah satu novel yang akhir akhir ini ia baca yaitu novel dark romance fantasi...