*****
Beberapa hari berlalu, Tratiana yang sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan orang-orang di sekitar pun kini tengah duduk manis di balkon kamarnya menikmati secangkir teh camomile buatan tangan Kailus ,pelayan setianya itu.
Berbagai kue sebagai pemanis kala menikmati teh adalah seuatu yang cukup luar biasa membantu moodnya naik lagi.
Dalam novel,seharusnya dalam minggu ini Tratiana tengah mengusik hubungan antara Razen dan Rasta namun sayangnya didalam tubuh Tratiana saat ini adalah jiwa dari dunia lain sehingga saat ini ia malah tengah menikmati hidupnya sebagai seorang nona bangsawan.
'Enaknya hidup sebagai bangsawan.' batinnya senang sambil menyesap teh yang cukup membantu merilekskan pikiran dan tubuhnya.
Tok tok tok
"Ini saya,Belinda. Bolehkah saya masuk,nona?!"
Suara pelayan wanita dibalik pintu membuat Kailus segera melangkah mendekat lalu membuka pintu.
"Ada perlu apa?"tanya Kailus ketika melihat pelayan wanita itu.
"Tuan memanggil nona,karena ada utusan dari istana yang ingin menyampaikan sesuatu untuk nona."
Kailus segera mengibaskan tangannya." Anda bisa kembali. Saya akan beritahu nona."
Pelayan itu segera memberikan hormat lalu melangkah pergi. Kailus lantas melangkah menuju balkon tempat dimana Tratiana berada.
"Ada apa?"tanya Tratiana setelah menyimpan cangkir tehnya di meja.
"Ada utusan dari istana,nona. Tuan menyuruh anda segera turun ke bawah."
Tratiana segera bangkit berdiri masih mengamati ke arah mejanya, ia merasa sedikit tak rela pada cemilan cemilan manisnya yang sebagian belum ia sentuh itu.
Dari undakan tangga,Tratiana sedikit mengerutkan kening melihat ibu dan ayahnya tengah berada di ruang tamu namun anehnya raut wajah ayahnya nampak kurang bersahabat saat menatap sang utusan istana.
"Ibu,ayah."panggilnya kala kakinya manapaki lantai ruang tamu.
"Salam lady Hazen."sapa pria yang menjadi utusan istana itu padanya.
Tratiana segera membalas sapaan pria itu lalu ikut berdiri disisi ibunya.
"Bisakah saya membaca surat yang dikeluarkan Yang Mulia Raja,Marquess dan Marchioness Hazen?"tanya pria itu masih mempertahankan senyumnya walau sang sosok yang ia sebut raut wajahnya kurang menyenangkan saat ini.
"Bacalah."titah Bosco sembari memijit pangkal hidungnya.
"Sebagaimana yang telah di bicarakan bersama Marquess,Marchiones beserta kedua putra beberapa hari lalu di istana. Mengenai permohonan perjodohan dari kekaisaran Aerthena yaitu Yang Mulia Kaisar Kaizerion Valerius Aethelred sendiri untuk keponakannya kepada Yang Mulia Raja Enoch Baratheon.
Dikarenakan Yang Mulia Raja Enoch Baratheon hanya memiliki satu putra tunggal. Maka dengan ini,Yang Mulia Enoch Baratheon menggunakan kebijaksanaan,pertimbangan serta pemikiran yang panjang,akhirnya Yang Mulia Enoch Baratheon memutuskan dan menyerahkan tugas mulia ini kepada Lady Hazen putri satu satunya Marquess Donbosco Hazen dan Alexa Hazen untuk menjadi istri dari keponakan Yang Mulia Kaisar. Mengingat bahwa Lady Hazen adalah teman masa kecil sepermainan Yang Mulia Putera Mahkota.
Yang Mulia yakin bahwa Lady Hazen akan menjadi istri ideal bagi keponakan Yang Mulia Kaisar. Maka raja memohon kepada Lady Hazen untuk mempertimbangkan permohonan Yang Mulia Raja Enoch Baratheon dengan baik.
Yang Mulia Raja yakin bahwa perjodohan ini akan menjadi awal dari kemakmuran dan persahabatan antara kekaisaran Aerthena dan negara Kaltagh kita."
Ucapang panjang yang disuarakan begitu lantang memenuhi seisi ruangan itu.
Tratiana tak bisa menyembunyikan keterkagetannya lalu menatap ayah dan ibunya yang kini menatapnya dengan tatapan bersalah padanya.
"Bagaimana Lady Hazen?"tanya sang utusan membuat perhatian Tratiana kembali tertuju pada pria itu.
Tratiana lantas gugup lalu segera berdehem sebentar." Sampaikan terimakasihku kepada Yang Mulia Raja atas permohonannya. Saya merasa tersanjung dengan minat Yang Mulia Raja kepada saya untuk menjalin hubungan keluarga dengan keponakan Yang Mulia Kaisar. Namun,untuk saat ini saya belum dapat memberikan jawaban yang pasti. Saya akan memberitahu jika sudah menemukan jawaban yang pasti dengan segera melalui surat pada hari itu juga."jelasnya sedikit gugup melihat ekspresi kurang setuju dari sang utusan.
"....baiklah, akan saya tunggu kabar baik dari Lady Hazen. Saya berharap anda tidak memikirkannya dengan lama. Kalau begitu saya pamit undur diri."ucap sang utusan lalu segera membungkukan badannya dan melangkah pergi dari ruangan dengan dituntun oleh kepala pelayan.
"Kenapa ibu dan ayah tidak memberitahuku mengenai perjodohan ini?"tanya Tratiana.
Ia sedikit kesal mengingat bahwa hidup tenangnya kini harus rusak karena saat ini ia malah dijodohkan dengan keluarga kaisar.
Bosco hanya bisa menghela nafas." Sebenarnya kami semua tidak setuju atas permohonan ini,Tratiana. Ayah,ibu serta kedua kakakmu sudah berusaha menolaknya. Hanya saja,sepertinya Yang Mulia Raja memang berniat menjodohkanmu dengan keponakan kaisar. Kalau memang kamu tidak mau,akan ayah tolak sekarang juga selagi utusan raja belum pergi terlalu jauh."ujarnya.
"Iya,Tratiana. Ibu dan ayah akan membantumu jika kamu tidak setuju untuk dijodohkan."sambung Alexa.
Tratiana sebenarnya ini menolaknya tetapi ia merasa bahwa akan sangat menyusahkan baginya ketika mendengar ucapan lelah ayahnya mengenai Raja. Raja tidak mungkin akan melepaskannya begitu saja apa lagi kini,ia mengingat salah satu scene ini di dalam novel dimana Tratiana yang aslinya juga dijodohkan hanya saja Tratiana asli menolaknya dengan terang-terangan. Berkat hal itu Tratiana asli dan sekeluarga dicap sebagai bangsawan yang buruk karena menolak permohonan Raja. Bahkan perlakuan Raja padanya mulai menurun bahkan terkesan dingin padanya ketika permintaannya ditolak secara kasar oleh Tratiana asli alhasil setiap protesan gadis itu yang tidak setuju akan hubungan Razen dan Rasta pun dihiraukannya begitu saja bahkan Raja memberikan titah agar ia dan keluarganya tidak boleh asal ke istana jika tidak dipanggil oleh raja.
"Sudahlah,ayah ibu. Sepertinya aku sudah ditargetkan oleh Yang Mulia Raja dan tidak mungkin menolak permohonanya. Aku akan ke kamar dahulu untuk menulis jawabanku."
Setelah mengatakan hal itu,Tratiana lantas menuju kamarnya untuk menulis surat kepada Yang Mulia Raja.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]
Fantasy***** Tratiana gadis biasa yang hidupnya monoton dimana ia hanya memikirkan kuliah- pulang rumah-mengoleksi dan membaca novel. Suatu hari ia tiba tiba saja masuk kedalam salah satu novel yang akhir akhir ini ia baca yaitu novel dark romance fantasi...