*****
Baru kali ini ia menyaksikan pembunuhan didepan matanya.
Sangat mengerikan dan menjijikan itulah yang kini Tratiana rasakan.
Walau ia sering membaca adegan adegan itu yang sering terselip dalam novel bacaannya namun melihatnya secara langsung malah lebih mengerikan lagi.
Camilan sore dan makan siangnya langsung keluar begitu saja tanpa pencegahan apapun.
Bau anyir yang sangat kuat memasuki indra penciumannya.
Langkahnya mundur ketika mendengar tapak kaki mendekat. Ia segera menaikkan pandangannya dan menatap takut pada Archer yang kini menatapnya dengan tatapan penuh kekhawatiran.
"Tratiana."ujar Archer.
Tratiana segera berlari pergi dari tempat itu menghiraukan berkas berkas yang bercecer di lantai dan bekas muntahannya itu.
"Aku harus pergi. Aku harus pergi. Aku tidak mau disini."ujarnya mengulang ulangi perkataannya itu sembari melangkah keluar dari pekarangan kediamannya.
Tratiana kini memikirkan nasibnya. Entah mengapa bayangan dirinya juga akan terbunuh terlintas di kepalanya.
Tak lagi bersiap siap untuk pergi,wanita itu sudah melangkah keluar hanya membawa pakaian yang ada di tubuhnya itu saja.
"Yang Mulia. Anda mau kemana?"tanya salah satu prajurit yang menjaga pintu gerbang kediaman itu sembari menatap penampilan Tratiana.
"Bukakan saya pintu. Saya ingin pergi."ujar Tratiana.
"Anda tunggu disini,Yang Mulia. Saya akan mengambil kereta dulu."ujar salah satu prajurit disitu.
Tratiana menggelengkan kepala kuat."Bukakan saja."
"Tratiana!!"teriakan menggema membuat kedua prajurit itu dan Tratiana menoleh ke arah suara itu.
Kedua bola mata Tratiana hampir keluar kala melihat Archer tengah melangkah masih dengan cipratan darah di pakaian dan wajahnya itu.
"Cepat,bukakan saya pintunya!!"teriaknya panik membuat kedua prajurit itu menatap heran pada sang nyonya rumah ini.
"Tangkap istri saya!!"teriak Archer lagi yang kini berlari.
Air mata Tratiana luruh seketika. Perasaan takut melingkupinya kini.
Gret
"Lapaskan!! Lepaskan saya!!"teriaknya kala kedua tangannya di pegang oleh kedua prajurit itu.
"Kamu mau pergi kemana ,istriku?"tanya Archer dengan nada lembut yang kini berpenampilan seperti Lux.
"Kemarilah."ujarnya lagi yang kini menarik tubuh Tratiana namun sayangnya wanita itu memberontak bahkan tubuhnya bergetar hebat.
"Aku mau pergi. Aku nggak mau disini."ujar Tratiana yang kini merasa tubuhnya seperti lelah dan juga mengantuk.
Sial
Archer menggunakan kekuatannya lagi untuk melumpuhkannya.
Melihat Tratiana sudah tak sadar diri,Archer segera menggendong wanita itu melangkah pergi meninggalkan dua prajurit itu.
Sesampainya di kamar,pria itu segera mengelap wajah berkeringat Tratiana bahkan muntahan yang masih tersisa di sekitar bibirnya itu.
"Yang Mulia."
"Bersihkan sisanya."ujarnya dan Yeter pun menghilang meninggalkan kedua manusia itu.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]
Fantasy***** Tratiana gadis biasa yang hidupnya monoton dimana ia hanya memikirkan kuliah- pulang rumah-mengoleksi dan membaca novel. Suatu hari ia tiba tiba saja masuk kedalam salah satu novel yang akhir akhir ini ia baca yaitu novel dark romance fantasi...