*****
"Aku tidak mau istriku."
"Anda harus minum,Yang Mulia."
Tratiana tak habis pikir,ternyata suaminya ini semakin manja jika sedang sakit.
Pria itu selama seminggu tidak mau jauh darinya. Tiap menit pria itu akan selalu mencarinya jika dirinya tak ada di dalam pandangannya.
Kali ini ia benar-benar kelimpungan menghadapi suaminya yang super manja bak anak kecil yang tak suka meminum obat.
Padahal ini demi kesehatannya namun pria itu sampai merajuk pada dirinya.
"Pahit,istriku."keluh Lux sembari menahan tangan Tratiana yang hendak menyuapinya pil hitam itu.
"Tidak akan pahit,Yang Mulia. Percaya pada saya. Setelah anda meminum ini,saya akan memberikan permen untuk anda. Minumlah agar anda cepat sembuh,Yang Mulia."bujuknya lagi.
Entah mengapa ia benar-benar sabar menghadapi tingkah manja suaminya selama seminggu ini.
Air mata Lux hampir jatuh,pria itu tak percaya istrinya benar-benar akan memaksa dirinya untuk meminum pil pahit yang besarnya sebesar jempol istrinya.
"Minumlah,Yang Mulia. Jika anda meminumnya,saya akan memberikan pelukan."
Baru saja Tratiana mengatakan hal itu,pria itu segera mengambilnya dan meminumnya secepat kilat membuat senyum Tratiana mengembang.
Buru-buru ia menyodorkan permen kedalam mulut Lux membuat wajah sepet pria itu mereda.
"Cepatlah istriku. Aku ingin dipeluk."ujar Lux yang kini sudah menyodorkan kedua tangannya siap memeluk Tratiana.
Tratiana geleng-geleng kepala dibuatnya. Dengan segera ia menduduki sisi ranjang lalu memeluk hangat pria yang menjadi suaminya itu.
"Masih terasa pahit?"tanya Tratiana sembari menumpuhkan kepalanya di bahu pria itu.
"Sudah tidak lagi karena istri memeluk diriku."
Dengan pelan ia mengusap punggung lebar Lux membuat pria itu rileks seketika.
Tok tok tok
"Yang Mulia. Semua sudah siap."
Tratiana yang tadinya memejamkan matanya menikmati pelukan hangat itu segera melepaskan pelukannya lalu memberikan senyuman ketika melihat raut wajah tak rela Lux sesaat dirinya menjauh dari pelukannya.
"Istirahatlah,Yang Mulia."
"Jangan pergi terlalu lama."
Tratiana segera mengangguk lalu melangkah pergi menyisakan Lux yang berada dalam kamar sendiri.
*****
Suasana mencekam di dalam ruangan itu mampu membuat siapa saja merasa merinding hebat.
Semua mata orang yang berada dalam ruangan itu tertuju pada wanita yang tengah menatap penuh amarah.
"Suamiku sudah memberikan ijin padaku untuk memeriksa buku besar keuangan kediaman yang menjadi tugas anda selama enam tahun ini,tuan Lenium."
Tuan Lenium menatap tajam pada Tratiana yang dengan wajah penuh kesombongan menatapnya.
Sebaik mungkin ia menahan raut wajahnya yang hendak menggelap itu.
Segera ia menyodorkan tumpukan buku keuangan kediaman yang selama ini ia kelola.
Baru juga beberapa menit dibaca,Tratiana segera memukul meja membuat semua orang di dalam terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]
Fantasy***** Tratiana gadis biasa yang hidupnya monoton dimana ia hanya memikirkan kuliah- pulang rumah-mengoleksi dan membaca novel. Suatu hari ia tiba tiba saja masuk kedalam salah satu novel yang akhir akhir ini ia baca yaitu novel dark romance fantasi...