SIXTEEN

4.5K 278 2
                                    

Terlalu asik dengan kegiatan yang tengah saya ikuti hingga melupakannya selama berhari-hari.
Sesuai dengan jadwal update maka saya up langsung tiga chapter sesuai hari yang terlewati oleh saya.

Sekali lagi saya mohon maaf.

Happy reading:")

*****

    
       "Baru sebulan anda memasuki kediaman keponakan saya dan anda sudah berbuat hal yang cukup mengejutkan."

Tratiana hanya bisa memberikan senyuman tipis pada wanita yang menjabat sebagai permaisuri itu.

Dalam kurun dua hari ia memasukkan Tuan Lenium kedalam penjara, ternyata berita penangkapan itu sampai juga ke telinga permaisuri.

Dan benar saja,wanita itu langsung memberikan undangan minum teh khusus kepadanya.

Segera Tratiana menaruh gelasnya setelah menyesap sedikit teh yang disajikan itu." Saya tidak menyangka bahwa undangan minum teh Yang Mulia hanya untuk membahas hal kecil seperti ini."

"....ah...saya baru teringat jika hal kecil ini juga merupakan bagian dari anda. Tidak heran berita yang ada di kediaman saya bisa dengan cepat sampai ke telinga anda,Yang Mulia."

Segera Permaisuri menatap tajam Tratiana lalu segera menaruh cangkir teh miliknya.

"Saya suka keberanian anda,Ducchess."

"Terimakasih atas pujiannya,Yang Mulia."

Tratiana benar-benar memancing kesabaran wanita dihadapannya ini. Namun belum juga bersuara,Tratiana dapat melihat seorang pelayan datang mengampiri.

"Maaf menyela waktu Yang Mulia Permaisuri dan Ducchess. Saya kesini ingin menyampaikan bahwa Yang Mulia Kaisar memanggil Yang Mulia Permaisuri ke ruang kerjanya."

Melihat Permaisuri yang memberikan aba agar pelayan itu pergi,Tratiana lantas bangkit berdiri ketika melihat Permaisuri bangun dari kursinya.

"Sepertinya waktu minum teh kita tidak berlangsung lama,namun saya cukup senang anda mau datang ke jamuan teh ini. "ujar Permaisuri sembari memberikan senyuman manisnya.

"Saya juga merasa senang diundang oleh anda ,Yang Mulia."

"Kalau begitu saya permisi dahulu."pamit Permaisuri lantas melangkah pergi meninggalkan Tratiana.

*****

Helaan nafas Tratiana keluarkan ketika memasuki kediaman.

Tindakan dirinya yang terkesan terburu-buru itu mampu membuat Lux kecewa padanya.

Sudah dua hari pria itu tak mau mengajaknya bicara karena ia menjebloskan Tuan Lenium ke penjara bawah tanah.

Langkahnya memelan ketika melihat Tuan Lenium tengah berdiri bersama suaminya itu.

"Salam,Ducchess."sapa Tuan Lenium.

Ingin dirinya mengeluarkan sumpah serapah kala melihat ekspresi mengejek pria tua yang berdiri disisi suaminya itu.

Netranya segera bergulir pada Lux yang kini menatapnya juga.

"Kalau begitu saya pamit pergi,Yang Mulia Duke dan Ducchess. "pamit pria tua itu lalu melangkah pergi setelah membungkuk sekilas pada Tratiana.

"Apakah anda tidak ingin berbicara dengan saya lagi,Yang Mulia?"

Lux yang tadinya hendak melangkah pergi pun segera terdiam di tempatnya.

I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang