SEVEN

7.9K 506 1
                                    

*****

    Surat darinya yang beberapa hari lalu dikirimkan pun langsung di balas baik oleh raja.

Tratiana tak habis pikir ketika melihat tumpukan hadiah dari raja karena pria itu sangat menghargai keputusannya yang kelak membawa kemakmuran bagi negaranya sehingga pria tua itu memberikannya hadiah yang cukup banyak.

Agar hubungan dari keduanya berjalan harmonis sebelum ke altar suci kuil. Raja pun memberikan jadwal pertemuan antara dirinya dan keponakan kaisar.

Dan...

Hari ini adalah hari dimana ia menemui calon suaminya itu.

Dandanan yang terlihat memukau kini dapat Tratiana lihat pada pantulan cermin. Dirinya menghela nafas lelah karena sedaritadi ia hanya bisa berdiri membiarkan para pelayan memakaikannya pakaian berlapis lapis itu bahkan sampai memakaikannya make up.

"Terimakasih."ucapnya ketika semua pekerjaan pelayan itu selesai.

Kini Tratiana tengah melangkah keluar dari kamar dengan didampingi oleh Kailus sang pelayan.

Netranya segera tertuju pada kereta kuda yang cukup mewah yang terparkir jelas di halaman mansion.

Itu bukan kereta milik keluarganya melainkan kereta yang dikirim oleh Yang Mulia Raja demi menyukseskan pertemuan pertama dirinya dengan keponakan Kaisar.

Perjalanan menuju tempat pertemuannya memakan waktu beberapa menit saja. Sesampainya di sebuah restaurant milik salah seorang bangsawan,kereta yang ditumpanginya berhenti.

Kailus sang pelayan segera turun dari kursi di sisi kusir itu lalu segera membukakan pintu kereta sambil menyodorkan sebelah tangannya dengan sopan.

Tratiana lantas memegangi erat-erat tangan Kailus kala menuruni tangga di sisi kereta.

Netranya segera berpencar ketika memasuki restauran itu.

"Lady Hazen?"tanya seorang wanita yang cukup umur itu padanya sembari menutup mulutnya dengan kipas.

"Ya?"

"Mari ikuti saya."setelah mengatakan hal itu,wanita itu langsung berjalan.

Tratiana segera mengikuti arah kemana wanita itu menuntunnya. Ketika sampai pada sebuah tirai ,wanita bangsawan itu segera memundurkan langkahnya lalu mempersilahkan Tratiana melangkah maju.

"Yang Mulia telah menunggu anda,Lady Hazen. Kalau begitu saya permisi."ujar wanita itu lalu segera memberikan hormat singkat dan melangkah pergi.

Tratiana segera mengucapkan terimakasih lalu segera menghela nafas mencoba menguatkan hatinya agar tidak bereaksi berlebihan jika berhadapan dengan keponakan dari Kaisar.

Kailus yang melihat Tratiana mengangguk lantas menarik tirai itu lalu membiarkan Tratiana untuk melangkah masuk sendirian.

"Salam Yang Mulia, maaf atas keterlambatannya. Saya Lady Hazen,senang berjumpa dengan anda."ucapnya dengan penuh sopan sembari memberikan penghormatan layaknya wanita bangsawan.

Pria yang tadinya menoleh ke arah luar kaca restauran lantas menoleh ke arah Tratiana yang tengah membungkuk hormat.

"Tidak apa-apa. Angkat pandangan anda,Lady Hazen."

Suara halus nan lembut yang asing di pendengarannya lantas membuat Tratiana mengangkat pandangannya. Netranya membulat sempurna melihat sosok yang tak asing baginya tengah duduk manis menatapnya dengan senyuman sayu.

"Anda..."

"Apakah kita pernah bertemu?"tanya pria itu menatap lurus pada reaksi penuh keterkejutan Tratiana.

I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang