*****
Keesokan harinya Archer datang membawa beberapa makanan bertekstur ringan agar Tratiana yang tengah hamil itu bisa memakannya.
"Jangan memancing kegilaanku,cepatlah makan."
Archer benar benar frustasi melihat betapa acuhnya Tratiana padanya,wanita itu tak mau menyentuh makanannya sama sekali.
"Aku sedang tidak ingin makan. Bawalah pergi."
"Makanlah,Tratiana. Kemarin kamu hanya makan satu kali dan terus menolak makan. Ini sudah malam dan kamu belum juga makan dari pagi. Kamu tidak pikir bayi dalam kandunganmu kenapa kenapa?!"
"Lepaskan keluargaku dan ceraikan aku."
Pinta Tratiana membuat Archer berdecak kesal.
"Baiklah,aku akan melepaskan keluargamu tetapi untuk permintaanmu untuk bercerai aku tidak mau."
Kali ini Archer mengalah,pria itu kini lebih mengkhawatirkan kondisi Tratiana. Ia akan mengabulkan satu permintaan wanita itu tapi tidak untuk yang permintaan yang satunya lagi.
"Jangan buat aku tersiksa dengan kamu menyiksa dirimu sendiri,Tratiana,"ujar Archer yang kini memeluk Tratiana yang masih saja berbaring itu.
"Aku benar benar mencintaimu. Aku tidak ingin berpisah darimu."
Tratiana menelan salivanya mendengar nada penuh permohonan dari Archer.
Ia jadi berpikir ulang. Yang penting keluarganya terbebas ditambah lagi Archer nampaknya benar benar mencintainya.
Kali ini ia mencobanya walau tak yakin akan firasatnya itu.
Ia lantas bangun membuat senyum Archer mengembang dan dengan lembut pria itu menarik tangannya lalu mendudukannya pada kursi.
Melihat sodoran makanan yang bertekstur ringan serta menggugah seleranya,Tratiana tiba tiba merasakan lapar. Dengan pelan ia menyendokkan makanan itu perlahan lahan sambil sesekali menatap Archer yang kini tengah tersenyum senang padanya.
"Setelah aku makan,kamu juga lepaskan keluargaku."ujarnya mencoba mengingatkan janji pria itu padanya.
"Iya,akan aku lepaskan mereka."
Setelah menyelesaikan makanannya,Tratiana dengan patuh meminum minuman yang disodorkan oleh Archer.
"Yeter,"panggil Archer dan dalam sekejap Yeter muncul didalam ruangan itu."Bebaskan mereka yang ada dimenara."
"Baik,Yang Mulia."
"Aku ingin bicara dengan mereka sebentar,bisa?"tanya Tratiana membuat Yeter yang hendak pergi melaksanakan perintah Archer pun mengurungkan niatnya.
*****
"Tratiana!!"panggil Milan kala Tratiana baru saja membuka pintu.
Keempat orang itu langsung memeluk tubuh Tratiana menghiraukan Archer yang tengah bersandar manis di ambang pintu itu.
"Kamu baik baik saja?!!"
"Kami merindukanmu."
"Ayah dengar kamu sedang hamil."
"Ibu merindukanmu."Keempat orang itu berkata secara beruntun membuat Tratiana sedikit kelimpungan menjawabnya. Ia lantas mengisyaratkan agar mereka berhenti bersuara." Aku baik baik saja,ibu ayah dan kaka. Aku memang sedang hamil."
Keempat orang itu lantas menghela nafas lega.
"Aku ingin mengatakan sesuatu untuk kalian."
"Kalian bisa pergi sekarang dari sini. Jangan khawatirkan aku, ini adalah keputusanku untuk bersama suamiku. Untuk beberapa waktu lalu,aku sangat berterimakasih karena kalian selalu ada dan membantuku jika aku ingin melakukan sesuatu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]
Fantasy***** Tratiana gadis biasa yang hidupnya monoton dimana ia hanya memikirkan kuliah- pulang rumah-mengoleksi dan membaca novel. Suatu hari ia tiba tiba saja masuk kedalam salah satu novel yang akhir akhir ini ia baca yaitu novel dark romance fantasi...