THIRTY-SIX

3.1K 233 4
                                    


Hai~
Apa kabar kalian?
Terimakasih ya sudah bersedia menunggu kelanjutan cerita saya ini

Terimakasih untuk doanya,sekarang keadaan tubuh saya sudah sedikit membaik namun belum dalam kondisi prima

Saya minta ijin untuk tidak up beberapa hari malah kini hampir sebulan tidak up,maaf ya

Terimakasih sekali lagi sudah mau votment cerita romance fantasi pertama yang saya buat
Walau ada kesalahan dalam penulisan,tapi saya sangat senang ketika membaca komentar komentar dari kalian

Maaf kalau karakter dalam novel yang saya buat tidak sesuai ekspetasi kalian

Semoga saya tetap konsisten hingga menamatkan cerita ini. Pengen cepat cepat selesai biar nggak ada beban karena buat kalian menunggu kelanjutannya. Saya tahu,menunggu tanpa kepastian itu tidak enak.

Mengenai jadwal update. Saya agak rubah ya...menyesuaikan dengan kondisi saya. Updatenya tiap hari sabtu atau minggu oke^_^

Selamat membaca♡~♡

*****

        Jalan-jalan mengelilingi mansion adalah rutinitas pagi yang kini tengah dilakukan oleh Tratiana yang kini menjabat sebagai calon ibu.

Mengenakan gaun santai yang tak terlalu ketat,kini ia tengah berjemur mencoba menerima vitamin D dari sinar matahari.

"Kulitmu sudah memerah,ayo kita kembali dibawah naungan saja,"ujar Archer yang ikut ikutan menemani Tratiana padahal wanita itu sudah menolak dan menyuruhnya untuk  bekerja saja namun Archer bersikeras untuk menemaninya.

Tratiana segera mengangguk lalu kembali melangkah masih dengan Archer yang senantiasa melangkah berdampingan dengannya.

"Haus,"ujar Tratiana yang kini membiarkan Archer mengusap keringatnya dan mengipasi wajahnya.

Archer segera menjentikkan jarinya dan dalam sekejap segelas air muncul,Tratiana segera menerimanya dan meminumnya hingga tandas.

"Capek?"tanya Archer yang kini merengkuh pinggang Tratiana setelah menjentikkan jarinya untuk menghilangkan gelas kosong tadi.

Tratiana yang diberi perhatian semanis ini sedikit memerah malu namun tak urung mengangguk.

Archer lantas menarik lembut tangannya lalu membawa Tratiana menuju bangku didekat situ. Ia segera mengeluarkan kekuatannya dan dalam beberapa detik Tratiana merasa tubuh berkeringat kini mengering dan bahkan terasa segar seakan akan ia baru habis mandi.

Tratiana merasa bahwa tak buruk juga menerima Archer walau ia tahu seberapa bengis pria ini dalam novel yang ia baca dan juga ia saksikan sendiri. Pria dihadapannya ini terlampau manis dan tipe suamiable sekali. Cara pria itu memperlakukannya mampu membuat Tratiana kini menaruh rasa padanya.

Maklum,ia jomblo dari lahir hingga ia menginjak 20 tahun dan kini ia bisa merasakan namanya jatuh cinta namun malah kepada karakter fiksi buatan manusia yang kini tengah mengajaknya berbicara.

"Kenapa pipimu memerah? Kamu sakit?"tanya Archer merasa heran ketika mendapati kedua pipi istrinya memerah.

Tratiana segera menggelengkan kepala buru buru lalu menutup kedua pipinya mencoba meredam rasa tersipu malunya itu.

"Aku baik baik saja."

*****

"Lima puluh putaran lagi,"teriak sang komandan membuat para prajurit bergumam protes.

I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang