EIGHTEEN

4.5K 300 0
                                    

*****

    "Aku ingin beristirahat. Tolong bereskan berkas-berkas ini."

"Baik,Yang Mulia."

Setelah mengatakan hal itu,Tratiana segera melangkah keluar dari ruang kerjanya sembari memegang lehernya yang terasa pegal mungkin efek dirinya tertidur dengan posisi duduk.

Dengan langkah perlahan ia melewati lorong yang dicahayai oleh beberapa lentera yang tergantung di dinding.

"Dinginnya."

Tratiana merasakan kedinginan ketika merasakan terpaan angin malam. Netranya berpencar lalu melangkah dengan cepat menuju kamarnya.

"Hah...akhirnya aku bisa berbaring."ujarnya kini membaringkan tubuhnya merasakan lega luar biasa karena pakaiannya di ganti dan kini ia hanya mengenakan gaun tipis khusus untuk tidur.

Brak

"Huh?! Yang Mulia?!"

Tratiana yang hampir saja terlelap segera terbangun kala merasakan gebrakan pintu. Keningnya mengerut melihat gelagat aneh suaminya.

"Hah...hah..hah...panas,istriku...panas..."keluh Lux yang kini tersungkur di lantai membuat kedua bola mata Tratiana melebar.

"Yang Mulia?!! Anda kenapa?"tanyanya melihat Lux yang merintih sembari mengumamkan sesuatu.

"Yang Mulia!!"panggilnya lagi berusaha membantu Lux bangkit berdiri.

Grep

"Panas,panas."keluh Lux yang kini peluh membasahi wajahnya yang kian memerah itu.

"Hiks...sakit."

Tratiana yang melihat Lux menangis merintih itu lantas memeluk tubuh Lux mencoba menenangkan pria itu.

"Yang Mulia, anda kenapa?!"kini Tratiana benar-benar kebingungan melihat dan mendengar sendiri betapa tersiksa Lux saat ini.

"Sakit...sakit..."

Merasakan bau alkohol yang begitu kuat menerpa indra penciumannya,Tratiana segera menatap wajah Lux yang sudah memerah bak tomat.

Tratiana tahu betul akan reaksi tubuh Lux saat ini. Sepertinya suaminya kini tengah terangsang.

"Yang Mulia,siapa yang telah membuat anda seperti ini?!"

Lux hanya bisa menangis merintih tak menjawab ucapan Tratiana.

Merasa tak mendapatkan jawaban,Tratiana hendak bangkit berdiri namun tiba-tiba saja punggungnya menghantam lantai dan seketika kini dirinya berada di bawah kungkungan Lux yang kini tengah menatapnya penuh minat.

Cup

Lux benar-benar mencoba menciumnya namun Tratiana segera menghindarinya dan berakhir bibir Lux mendarat di pipinya.

"Yang Mulia. Sadar,Yang Mulia. Anda tidak bisa begini!"peringatnya ketika mendapatkan kecupan bertubi-tubi namun semuanya tak mengenai bibirnya.

Lux yang sudah berada di bawah pengaruh obat perangsang pun hanya bisa menangis merintih kesakitan.

"Hiks...istriku,tolong aku."ujarnya yang kini mencoba menahan hasratnya dengan beralih mengigit bibir bawahnya agar ia segera tersadar.

Dengan sekuat tenaga,Lux menjatuhkan tubuhnya ke sisi lain melepaskan Tratiana dari kungkungannya.

Tratiana yang merasakan ketakutan pun segera menjauhi Lux yang kini merintih kesakitan bahkan terdengar pilu.

Ingin dirinya berteriak meminta tolong namun entah mengapa jika dipikirkan lagi,jika ia berbuat seperti itu bisa terlihat jelas bahwa ia akan terlihat aneh karena ia sebagai istri seharusnya bisa mengatasi hal ini terlebih lagi mereka berdua belum juga melakukan hal itu semenjak mereka menikah.

I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang