*****
Pagi ini suasana di kediaman Duke terasa seperti di medan perang.
Suasana hati Duke yang menggelap itu mampu merambat sampai ke para pekerja yang ada disitu.
Sang nyonya rumah menghilang meninggalkan Duke.
"Tidak berguna."desis Archer yang kini menatap nyalang pada dua pria yang tergeletak di lantai kantor dengan tubuh penuh luka.
Darahnya terasa mendidih kala terbangun dan mendapati bahwa wanita yang ia baru saja nyatakan cinta itu menghilang bersama pelayan setianya.
Ditambah lagi kedua pengawal yang memang ia taruh untuk mengawasi sang nyonya malah ikut tak sadarkan diri.
Bodohnya dia memercayai bahwa wanita itu tak akan kabur lagi. Namun nyatanya wanita itu dengan tega membuat ia tertidur dengan menjebaknya meminum teh yang sudah diberi obat tidur dan pergi meninggalkanya.
Mata semerah darah itu bergulir menatap Yeter yang kini tertunduk.
"Tunda rencana. Segera kirim semuanya untuk mencari istriku."
"Baik,Yang Mulia."
Setelah Yeter menghilang,Archer lantas melangkah pergi menuju ke kamarnya. Ia ingat semua percakapan terakhir Lux bersama Tratiana.
Ia segera berdecak memaki Lux yang mendukung rencana istrinya. Padahal Lux bisa saja menolak meminum teh itu karena pria itu tahu bahwa teh itu mengandung obat tidur.
"Sepertinya kamu juga jatuh cinta dengan istriku,Lux."ujarnya dengan nada remeh.
Setelah ia mengatakan hal itu,tiba tiba saja sebuah bayangan setinggi 190 berubah dan memunculkan sosok seperti manusia berkepala tengkorak dengan bola mata berbeda warna itu.
Itu adalah wujud asli dari Lux si dewa kematian yang dibuang dari dunia para dewa.
Archer sebenarnya sudah tahu bahwa sosok yang tinggi menjulang darinya itu seharusnya pergi dan tak menempati tubuhnya namun anehnya di dewa yang dibuang ini malah betah berdiam diri di tubuhnya yang mampu membuatnya kesal mati matian.
Kini Archer terduduk menatap ranjangnya. Seketika tawa sedih keluar dari mulutnya yang masih memandang seisi ruangan dengan tatapan seperti anjing tersesat itu.
"Hahaha."
Archer tertawa namun entah mengapa nada tawanya tidak seperti orang yang tertawa bahagia.
Lux yang berdiri menatap Archer hanya terdiam menonton betapa putus asanya pria itu.
Archer sangat mirip dengannya yang di masa lalu.
Lux juga pernah melewati dan merasakan perasaan seperti ini. Situasi seperti itulah yang membuatnya dibuang dari dunia para dewa.
Kembali ke Archer...
Pria itu kini berdiri setelah berjongkok mengelus sisi ranjang yang biasa selalu ditempati oleh Tratiana.
"Mau bermain petak umpet ya,istriku?!...baiklah. Kali ini aku akan mengikutinya....tapi jangan harap,ketika sekali aku menangkapmu....maka kamu tak akan bisa pergi lagi dari sisiku."ujar Archer yang kini melangkah keluar dari kamarnya menyisakan Lux yang masih berdiri menatap lurus pada ranjang itu lalu bergulir ke seisi ruangan.
*****
Sebulan berlalu....
Nyatanya Archer tak mendapatkan hasil apapun dimana keberadaan istrinya.
Keadaannya kacau.
Seisi kediaman terbalik begitu saja.
Archer seperti kehilangan arah karena setiap kali yang ia dengar dari para bawahannya itu bahwa mereka belum juga menemukan keberadaan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]
Fantasy***** Tratiana gadis biasa yang hidupnya monoton dimana ia hanya memikirkan kuliah- pulang rumah-mengoleksi dan membaca novel. Suatu hari ia tiba tiba saja masuk kedalam salah satu novel yang akhir akhir ini ia baca yaitu novel dark romance fantasi...