THIRTY-FIVE

5.3K 317 7
                                    

*****

       "Dimana Ducches?"tanya Archer yang baru saja turun dari kereta dengan menenteng sebuah bingkisan buah buahan.

Para pelayan yang menyambut kedatangannya lantas menerima bingkisan itu.

"Ducchess masih berada di dalam ruang kerjanya,Yang Mulia."lapor salah seorang pelayan.

Archer segera berdecak lalu melangkah menuju ruang kerja istrinya. Sesampainya disana yang ia dapati Tratiana tengah terlelap di atas mejanya. Netra semerah darah itu melihat kedua prajurit yang tengah berjaga depan pintu lantas memberikan kode agar mereka membiarkannya bersama istrinya.

Dengan langkah pelan ia mengangkat tubuh Tratiana dalam gendongan lalu berjalan menuju kamarnya.

"Yang Mu-"

"Huussstt..."Archer langsung menatap tajam kala melihat seorang pelayan muncul mendorong troli berisi buah buahan yang ia beli tadi sewaktu pulang dari istana.

Pelayan itu lantas membiarkan troli itu lalu melangkah pergi menyisakan Archer yang masih mengusap kepala Tratiana yang tengah berbaring nyaman di atas ranjang mereka.

"...Archer?" Tratiana yang baru saja terbangun kala merasa tidurnya terusik kini menatap heran Archer yang kini tengah tersenyum manis padanya.

Netranya turun pada sebelah tangan Archer yang kini mengelus lembut perutnya yang masih rata itu.

"Sudah pulang sedaritadi atau baru saja?"tanya Tratiana yang kini terduduk menyandar pada kepala ranjang membiarkan Archer yang asik mengelus kedua punggung tangannya.

"Baru saja."

Tratiana segera mengangguk lalu mengedarkan pandangannya dan menatap heran pada troli yang berada di dekat meja yang biasa ia tempati untuk minum teh.

"Bagaimana keadaanmu hari ini? Apakah ada yang mengganggu? Apa pekerjaannya terlalu berat?"tanya Archer menatap penuh perhatian pada Tratiana yang menatapnya juga.

"Cukup baik. Untuk pekerjaan yang aku kerjakan tidak terlalu banyak dan memberatkan."

"Syukurlah kalau begitu."Archer lantas bangkit berdiri lalu melangkah menuju troli itu." Saya dengar,buah buahan sangat di anjurkan bagi ibu hamil. Jadi, sewaktu saya pulang dari rapat di istana...saya melihat banyak penjual buah dan saya akhirnya membelinya. Entah buah apa yang kamu suka,tapi saya harap buah buahan disini ada yang kamu suka."

Tratiana lantas menatap penuh binar pada berbagai macam buah buahan yang tersaji di atas piring dengan potongan yang mampu menggugah seleranya.

Melihat betapa senang istrinya memakan buah yang ia beli itu,lantas Archer mengusap sayang puncak kepala Tratiana." Makanlah yang banyak."

"Terimakasih sudah membelikanku buah."Tratiana segera memberikan kecupan di pipi Archer yang kebetulan duduk berdampingan dengannya di pinggir ranjang.

Wajah Archer seketika memerah,pria itu segera menutup mulutnya hendak bersorak senang karena Tratiana baru saja menyematkan kecupan di pipinya.

Jantungnya berdebar tak karuan kala melihat senyuman Tratiana.

Archer lantas bangkit berdiri membuat Tratiana menatapnya penuh heran.

"Saya mau mandi dahulu. Kamu lanjut makan buahnya." Setelah mengatakan hal itu,Archer segera menarik tali agar para pelayan datang untuk menyiapkan perlengkapan mandinya.

*****

Suasana hati Archer kini berbunga bunga. Pria itu sedaritadi masih asik memandangi wajah pulas istrinya.

I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang