THIRTY-SEVEN

3K 219 3
                                    

Sesuai janji aku upnya sabtu atau minggu ya~

Selamat membaca...

*****

    Satu bulan kehamilan Tratiana... 

Tiba-tiba muncul sebuah undangan minum teh dari salah satu nyonya bangsawan kepada Tratiana.

Setelah menerima undangan minum teh dari istri Marquess Bolton salah satu petinggi di kekaisaran ini.

Sedari pagi,Tratiana sudah bersiap siap. Netranya bergulir melihat kakinya yang masih juga di beri sebuah pengekang yang terbuat dari sihir padahal ia sudah meminta Archer untuk melepaskannya namun pria itu tak mau melepaskannya dan beralasan bahwa alat yang melingkar di kakinya juga merupakan sebuah perisai pelindung yang terbuat dari sihirnya. Untunglah rantai pengekang itu berwarna transparan dan  tersembunyi dengan baik dibalik pakaian yang ia kenakan.

"Apakah terlalu sesak,Yang Mulia?"tanya salah satu pelayan yang memasang korset mengingat saat ini Tratiana tengah hamil dan tak boleh memakai korset yang terlalu ketat.

"Tidak terlalu. Sudah pas."

Pelayan tersebut segera menganguk paham lalu mengikatkan tali tali korset itu.

Setelah di rias,kini Tratiana tengah melangkah pelan menuju keretanya.

Netranya mendapati Archer yang mengenakan pakaian santainya tengah berdiri di bawah.

"Andai kamu mengijinkanku untuk ikut,"ujar Archer yang menyambutnya dari bawah tangga itu.

"Ini jamuan minum teh antar istri bangsawan. Jadi,tidak mungkin kamu ikut bersama kami. Jamuan ini hanya diperuntukkan untuk wanita wanita saja."

Archer berdecak namun tak urung mengecup sebelah pipi Tratiana." Baiklah kalau begitu."

Tratiana segera melangkah dituntun oleh Archer. Setelah sampai di dekat tangga untuk naik ke dalam kereta,keduanya berhenti sejenak.

"Segera beritahu pelayanmu untuk mengirim sinyal jika kamu dalam bahaya atau kesulitan. Saya akan kesana membantumu dengan cepat,"ujarnya mencoba mengingatkan Tratiana karena kini wanita itu tengah mengandung.

"Iya. Aku akan mengingatnya."

Archer segera tersenyum senang lalu dengan lembut menarik tubuh Tratiana untuk ia peluk sebentar lalu melepasnya.

Ia lantas membantu Tratiana untuk masuk kedalam kereta.

"Aku pergi,"pamitnya setelah menyibak kain jendela kereta.

Archer segera mengangguk lalu melambaikan tangannya kala kereta yang ditumpangi istrinya melaju meninggalkan kediaman.

*****

"Selamat datang,Ducches,"sapa seorang wanita yang nampaknya adalah Marchioness Bolton--sang tuan acara yang berpenampilan anggun dengan rambut disanggul itu.

Tratiana yang baru saja tiba di tempat jamuan itu lantas memberikan hormat sekilas pada nyonya nyonya bangsawan yang lain yang juga tengah memberikan salam padanya." Maafkan saya karena datang terlambat."

"Hahaha...santai saja Ducches,kami belum juga mulai acaranya,"ujar Marchioness diikuti anggukan setuju para nyonya bangsawan lainnya.

"Silahkan duduk,Ducches."

Tratiana segera mengangguk lalu duduk kala kursi ditarik oleh seorang pelayan yang sudah berdiri di disitu.

"Aah...Selamat datang,Yang Mulia Permaisuri."

I BECAME WIFE IN A TRAGIC NOVEL[On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang