Seperti biasa, saya tidak akan lelah mengingatkan kalian untuk vote dan komen!
⚠️Kata-kata kasar, kekerasan, dan adegan darah⚠️
Happy reading!
~•~
"Dari dulu, kau sudah menjadi milikku dan selamanya akan menjadi milikku."
—Valerio Asher Konan—
~•~
Author's POV.
Di lain ruangan, dua orang pria tengah duduk berhadapan dengan laptop di hadapan mereka yang menampilkan rekaman cctv sebuah jalan. Sambil menontonnya dengan fokus, mereka juga menyesap cerutunya. Oh tak hanya ada mereka, di sana juga ada dua pengawal yang berdiri di samping pintu sebuah ruangan.
"Apakah ini orangnya, Valerio?"
"Anak buahku mengatakan bahwa dia memang anaknya."
"Kau tidak pernah melihatnya? Atau bertemu meski satu kali?"
"Tidak." Valerio menghela napasnya sambil memijat pangkal hidungnya.
"Sungguh? Jika kau tidak tahu yang mana orangnya, bagaimana jika aku menangkap orang yang salah? Aneh sekali kau itu," oceh pria di depan Valerio kemudian meminum cairan merah yang tersedia di depannya.
Valerio menjatuhkan cerutunya lalu menginjak dengan pentofelnya. Ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi lalu memejamkan matanya, menghilangkan rasa peningnya. Tapi beberapa saat kemudian ia menggeram marah saat telinganya terus mendengar teriakan dari sisi ruangan yang terdapat di dalam ruangan ini yang membuatnya semakin pening. Tanpa di duga dia membanting botol yang masih berisi wine pada tembok sehingga pecah berkeping-keping. Bahkan pria yang sedari tadi mengamati layar laptop sampai tekejut.
"What the hell?!" pekiknya kelewat kesal.
"Buat mereka berhenti berteriak atau tutup mulutnya!" geram Valerio sambil menatap anak buahnya yang berada di sisi pintu. Dan tanpa berlama-lama pria itu masuk ke dalam ruangan yang di mana orang tadi berteriak.
Valerio mencoba mengatur napasnya yang memburu. Lalu ia kembali duduk sambil fokus lagi pada layar laptop.
"Aku tidak bisa menangkap dia jika belum pasti bahwa dia orangnya," kata orang di seberang Valerio.
"Aku akan terbang ke Manhattan malam ini untuk memastikannya."
"Kenapa ke sana?"
"Maksudku aku akan bertanya langsung pada tua bangka itu bahwa dia anaknya atau bukan," jelas Valerio dan mendapati anggukan dari pria di depannya. "Dan setelah aku memastikannya bahwa dia memang orang yang tepat, aku ingin kau langsung membawanya ke padaku, Sergio. Hidup atau pun mati."
"Aku mengerti, Valerio, asal kau memberiku upah yang besar maka aku akan membawanya langsung kepadamu dalam sekejap. Bagaimana?" pria yang dipanggil Sergio itu menyeringai tipis.
Valerio yang mendengar itu memandang sinis ke arah Sergio. "Padahal kita masih saudara, tapi kenapa kau selalu perhitungan?"
Sergio terkekeh kecil. "Kau pikir di dunia ini ada yang gratis? Bahkan pelacur pun meminta bayaran hanya kita memakai barang murahannya."
Valerio menghela napasnya sekali lagi. "Aku akan memberimu US$ 7,50 juta."
Seketika mata Sergio berbinar lalu mengulurkan tangannya ke arah Valerio. "Deal?"
![](https://img.wattpad.com/cover/367000441-288-k995320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE YOU
Romance⚠️Mature Content, No Minor⚠️ Menikah di usia muda setelah lulus SHS tidak pernah terbayang dalam pikiran Lavender, bahkan menikah tidak pernah ada dalam buku kehidupannya. Namun ternyata takdir berkata lain, dimana dia harus terlibat dengan bisnis a...