Kembali Dalam Pelukan

960 42 0
                                    

Tiga minggu sejak mereka menjenguk pputra bungsu mereka untuk pertama kali. Hari ini tidak kalah menggembirakan sebab, ini hari terakhir sang anak ada di ruangan NICU. Dokter dan suster memperbolehkan putra bungsu mereka untuk pulang sore nanti. Namun karena terlalu bahagia, jadi mereka sudah ada di rumah sakit sejak siang hari. Mereka sangat antusias ingin segera memeluk serta mencium putra bungsu mereka. Mereka segera masuk ke ruang NICU bertemu dengan sang anak menggemaskan yang sekarang sudah mulai sedikit gembul sebab terus bertambah berat badan. ASI yang diberikan oleh mommy Steffi diterima baik oleh tubuhnya. Selang dan kabel kabel terkutuk itu sudah sebagian dilepas dari tubuh sang anak.

"Selamat siang, sayang. Adek happy mau pulang nanti? Happy ya? Hahaha, iya nanti bobo nya sama mommy sama daddy ya sayang. Adek nggak perlu bobo disini lagi. Nggak enak ya dek, disini bau obat. Kasurnya sempit kan pasti? Dirumah, mommy punya kasur yang besaar sekali untuk adek tempati. Adek happy kan?" Steffi terus mengajak ngobrol si kecil. Seolah tahu apa yang dibicarakan mommy nya, Mikha terus saja melihat sang mommy tanpa melepas pandang sedikitpun. Bahkan berkedip saja tidak. Sungguh, menggemaskan sekali.

"Suster, mau gendong boleh?" Steffi meminta izin untuk menggendong sang anak yang sedari tadi melihat ke arahnya tanpa berkedip sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suster, mau gendong boleh?" Steffi meminta izin untuk menggendong sang anak yang sedari tadi melihat ke arahnya tanpa berkedip sedikitpun.

"Boleh nyonya. Hitung- hitung latihan sebelum nanti sore dibawa pulang, hehe" suster membantu meletakkan baby Mikha ke dalam gendongan Steffi. Hatinya sungguh menghangat melihat sang putra sudah berada dalam dekapannya sekarang.

"Sayang hati - hati, aduuhh itu tangannya ketimpa badannya sayang. Adek jangan ditimpa tangannya sayang, nanti kalo keseleo gimana coba" Brahma panik sendiri melihat tangan sang anak yang terhimpit badan dan dada sang istri. Takut- takut tangannya akan keseleo atau bahkan patah.

Suster, dokter dan Steffi tertawa melihat tingkah Brahma yang berlebihan. Bapak satu itu sangat berlebihan dan overprotective terhadap baby Mikha, bungsunya. Hanya karena tangannya terhimpit saja dia menjadi heboh seperti itu.

"Tidak akan keseleo pak. Biarkan saja, itu tidak apa- apa." Dokter menjelaskan atas apa yang menjadi kekhawatiran Brahma.

"Tapi tangannya kecil dokter, kalau tertimpa terus patah gimana" masih saja mengkhawatirkan tangan baby Mikha akan keseleo atau patah. Semua disana tertawa lagi mendengar kekhawatiran Brahma.

Sore itu mereka langsung membawa baby Mikha untuk pulang ke rumah. Brahma membawa tiga mobil. Dua diantaranya berisikan bodyguard yang akan mengawal mereka dari depan dan belakang. Ia takut kejadian waltu itu terulang lagi. Apalagi sekarang mereka sedang membawa putra bungsu mereka, baby Mikha.

 Apalagi sekarang mereka sedang membawa putra bungsu mereka, baby Mikha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daddy dan baby Mikha

Little AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang