Monster

572 31 6
                                    

Malam ini tepat setelah berlangsungnya makan malam hujan turun dengan lebat. Membuat sebagian orang lebih memilih menunda aktivitas di luar rumah dan mengistirahatkan badannya dibawah selimut tebal.

Seperti sekarang ini Mikha sedang mengistirahatkan tubuhnya di dalam kamar kedua orang tuanya dengan ia yang berada di tengah-tengah kasur luas itu. Malam ini anak itu lebih memilih tidur bersama kedua orang tuanya karena hujan turun dengan lebat dengan disertai gemuruh kecil. Mikha itu takut petir, sedari kecil ia tidak pernah terbiasa dengan suara-suara yang keras. Mommy dan Daddy tentu senang saja, anak bungsunya itu kini memilih tidur bersama mereka, justru ini keinginannya juga.

Suasana kamar terasa hangat dengan ocehan - ocehan random si kecil yang sesekali sambil menghisap dot berisi ASI yang tadi sudah disiapkan oleh Mommy Steffi.

"Mommy, besok adek mau mam ayam kecap boleh?" Si kecil bersuara setelah memberikan dot yang sudah kandas isinya kepada Daddy Brahma.

"Adek tidak bosan memangnya? Kemarin kan sudah ayam kecap"  jawab Mommy menanggapi perkataan putra bungsunya.

"Tidak, Mommy. Adek suka masakan Mommy, enak" ujar Mikha sambil tersenyum mendongak menatap Mommy nya.

"Ya sudah, besok Mommy buatkan spesial untuk anak mommy yang manis ini" ucap Mommy Steffi sambil mencubit gemas pipi yang mulai berisi setelah beberapa hari anak itu dirawat di rumah sakit dan akibatnya mengalami penurunan berat badan.

"Sayang Mommy!" ucap si kecil girang sambil memeluk Mommy nya.

"Daddy jadi sedih adek tidak sayang Daddy lagi, adek hanya sayang Mommy" ucap daddy sambil menatap sepasang ibu dan anak yang sedang bermesraan melupakan kehadiran dirinya.

Setelah mengatakan itu Daddy Brahma berbalik memunggungi sepasang ibu dan anak itu. Mikha yang tadinya sedang memluk mesra Mommy seketika melepas pelukannya beralih menghadap ke arah Daddy. Menyadari Daddy brahma yang merajuk dengan posisi tubuh memunggungi dirinya, Mikha spontan memeluk erat Daddy nya itu dari belakang. Ia tidak mau Daddy kesayangannya itu sedih karenanya.

"Daddy, Adek sayang juga sama Daddy. Daddy jangan menangis. Besok Adek bagi ayam kecap adek buat Daddy" ucap di kecil merayu sambil tetap memeluk erat Daddy Beahma dari belakang.

Ucapan anak itu membuat mommy tidak bisa menahan kekehannya. Sebenernya daddy brahma juga ingin tertawa karena ucapan putra kecilnya itu, tapi saat ini ia kan sedang mendalami peran sebagai seseorang yang tersakiti jadi ia hanya bisa menahan tawanya.

"Kalau Daddy minta semuanya, memang Adek mau kasih?" ucap Daddy yang sekarang sudah mengubah posisi berhadapan dengan putra kecilnya.

Mikha mengangguk ragu, sebenernya ini adalah pilihan yang sangat sulit. Ayam kecap itu makanan favoritnya, bagaimana bisa ia memberikan semua porsinya untuk Daddy. Tapi, ia juga tidak ingin melihat Daddy nya itu bersedih lagi karena penolakannya. Anak itu benar-benar menganggap serius ucapannya, padahal Daddy hanya menggodanya saja.

"I-iya Daddy. Tapi adek minta sedikit saja ya" anak itu berucap sambil menyatukan ibu jari dan jari telunjuknya memperagakan.

"Daddy bercanda, nak. Daddy minta sedikit saja kok semuanya boleh buat adek" daddy berujar dengan kekehan diakhirnya.

"Sudah-sudah ayo tidur semuanya. Lihat sudah jam berapa ini, nak. Besok kan adek harus sekolah. Miss Lina sudah Mommy beritahu kalau besok Adek sudah mulai sekolah lagi" ujar Mommy menghentikan obrolan suami dan anaknya.

"Yeay! Adek rindu sekali dengan Miss Lina. Mommy besok adek mau cookies juga untuk adek bagi ke Miss Lina, boleh ya Mommy? Waktu itu Miss Lina bilang cookies buatan Mommy enak sekali"

Little AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang