Pagi hari ini , tepat pukul sepuluh Daddy Brahma dan Mommy Steffi bersiap untuk membawa serta keempat anaknya termasuk Baby Mikha ke Mall milik keluarga mereka. Ini merupakan pertama kali Baby Mikha menghabiskan waktu di luar selain mansion dan rumah sakit untuk cek-up setiap minggu di hari jum'at. Dua hari lalu saat cek-up, dokter mengatakan kalau Baby Mikha sudah memasuki tahap MPASI mengingat usianya yang menginjak 6 bulan.
Hari ini hari minggu, Daddy Brahma juga libur dari aktifitas kantornya. Sejak pulang cek-up, Mommy Steffi sangat antusias mempersiapkan segala yang dibutuhkan oleh sang anak yang mulai memasuki tahap MPASI. Dari mulai mencatat segala perintilan-perintilan dari yang penting sampai ke hal yang tidak penting, menelfon asisten pribadinya untuk membelikan barang-barang merk yang hanya akan dia jumpai di luar negeri. Daddy Brahma saja sampai bingung melihat Mommy Steffi yang sejak kemarin sibuk sendiri.
Hari ini juga masih seputar mencari barang barang perintilan kebutuhan MPASI baby Mikha. Mereka sengaja mengosongkan Mall, mengingat hari ini hari libur, pasti Mall akan dipenuhi oleh manusia manusia. Alasan utamanya karena mereka membawa baby Mikha, Daddy Brahma hanya khawatir baby Mikha merasa tidak nyaman ada diantara banyaknya manusia sehingga akan rewel, mengingat ini adalah jalan jalan pertama baby Mikha setelah enam bulan hanya akan pulang pergi dari mansion ke rumah sakit.
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka semua sampai di parkiran mall. Daddy Brahma mengeluarkan stroller bayi khusus untuk baby Mikha. Mommy Steffi meletakkan baby Mikha didalam strollernya. Daddy dan Mommy mendorong stroller yang berisikan baby Mikha masuk ke dalam Mall. Sedangkan ketiga anaknya, kakak Willian, abang Atha dan abang Jean berjalan disamping Daddy dan Mommy mereka. Beberapa bodyguard juga mengikuti mereka dari belakang sambil membawa tas yang berisikan keperluan keempat anaknya.
(Baby Mikha bobo di stroller)
Mereka memasuki toko perlengkapan bayi. Mommy Steffi lah yang paling antusias disini. Mengambil semua yang menurutnya lucu, tidak lagi mempedulikan fungsinya, yang terpenting lucu. Ia tidak hanya membeli untuk baby Mikha saja, untuk ketiga anaknya yang lain juga ada. Intinya saat itu, Mommy Steffi sedang kalap tergiur dengan barang- barang lucu disana. Daddy Brahma sampai pusing melihat sebanyak itu barang yang diambil istrinya. Soal berapapun harganya, Daddy pasti sanggup membayar biarlah, yang terpenting sekarang istri dan anak-anaknya senang.
"Sayang, udah yuk. Udah jam dua belas lewat. Liat tuh anak-anak udah capek, laper juga pasti. Aku juga laper, emangnya kamu nggak laper?" Daddy Brahma sambil mengarahkan pandang pada ketiga anaknya yang terlihat sudah lelah dan duduk di kursi panjang sudut ruangan. Ia sendiri sedang menggendong baby Mika yang sejak tiga puluh menit yang lalu terbangun dan rewel minta digendong, dengan satu tangannya lagi memegang botol susu baby Mika.
"Astaga!" Mommy Steffi dengan panik menghampiri ketiga anaknya yang sedang duduk. Bagaimana bisa ia sampai melupakan anaknya dan sibuk sendiri sedari tadi.
"Kakak, abang, maafin mommy ya nak. Kakak willi, abang atha sama abang jean laper ya? Kita makan sekarang ya, nak?" Mommy mengusap rambut ketiga anaknya, ia sungguh menyesal telah mengabaikan anak anaknya sedari tadi.
Ketiganya mengangguk antusias karena memang mereka sudah mulai lelah dan sedikit lapar."Mommy, nanti abang jean mau beli eskrim coklat ya? Dua cup, hehe" ucap jean sambil jarinya menunjukkan angka dua.
"Boleh, kakak willi sama abang atha juga boleh nanti beli eskrim. Hari ini mommy bolehkan dua cup" mommy steffi sambil memperagakan angka dua pada jarinya sambil tersenyum menatap ketiga anaknya yang terlihat sangat bahagia karena tidak sabar akan makan eskrim yang diinginkan.Memang selama ini mommy Steffi dan daddy Brahma sangat menjaga pola makan anak- anaknya. Seperti eskrim mereka hanya memperbolehkannya makan sekali dalam satu minggu. Sebagai orang tua mereka hanya tidak ingin anak- anaknya jatuh sakit karena makan makanan yang berlebihan dan tidak sehat.
Mereka semua berjalan menuju salah satu restoran di lantai lima dimana pemilik resto tersebut tidak lain adalah kakak kedua Daddy Brahma. Saat ini baby Mikha sedang anteng di gendongan daddy Brahma dengan mulutnya yang tersumpal pacifer sesekali berceloteh dengan bahasa banyinya. Tangan daddy Brahma yang sebelahnya juga turut menggandeng putra sulungnya. Sedangkan kedua anaknya yang lain, atha dan jean sedang digandeng oleh mommy Steffi.
Setelahnya mereka sampai, langsung saja mommy memesan makanan untuk suami dan ketiga anaknya. Sedangkan baby Mikha nanti akan ia berika ASI saja. Setelah selesai makan siang, tepat pukul dua keluarga bahagia itu memutuskan untuk pulang ke mansion karena melihat anak-anaknya yang sudah mengantuk.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel
Hayran Kurgu"Semua sayang adek, jadi adek harus kuat ya sayang" Si bungsu kesayangan keluarga Brahmana yang selalu dijaga. Bagaimana tidak, lahirnya ia adalah sebuah harapan semua keluarganya. Harapan untuk mengembalikan sebuah keluarga yang hampir retak. Lanta...