"Semua Boleh Main Sama Adek"

537 25 1
                                    

Sore ini ruang rawat mikha semakin ramai karena semua saudara dan sepupunya sedang berkumpul. Mereka sengaja datang bersama menjenguk adik kecil mereka yang sudah satu minggu ini dirawat di rumah sakit. Para orang tua sedang ke kantin untuk makan dan memberi waktu untuk para anak anak menghabiskan waktu bersama.

"Abang jean iish salah tau. Sini biar adek aja"

Seperti saat ini si kecil meminta untuk bermain puzzle yang kemarin dibelikan oleh Papa Juna. Anak itu sekarang sedang kesal sebab sedari tadi abangnya itu selalu salah meletakkan kepingan-kepingan puzzlenya.

"Loh, masa salah lagi sih dek. Udah bener itu" jawab jeano tak terima.

"Salah tau, abang. Harusnya disini issh abang. Adek nggak mau main sama abang jean, mau sama kakak willi aja. Abang jean nggak seru, wlek"
Mikha berpindah duduk menghadap kakak sulungnya dan memunggungi Jeano. Ia juga memeletkan lidahnya kearah Jeano yang berhasil membuat saudaranya yang lain tertawa dan prihatin menatap Jeano.

"Yaudah sini sama kakak aja mainnya"

"Adek, kak bianca mau ikut main boleh tidak?" Bianca, anak kedua dari Papa juna dan Mama Kanza yang mempunyai sifat ramah dan lembut kepada semua. Ia juga termasuk kakak favorit Mikha karena sifatnya yang humble.

"Kakak bisa memangnya?" Tanya si kecil tidak percaya.

"Bisa dong, kakak kan juga punya mainan ini di rumah"

"Ya sudah kakak bianca boleh main temani adek"

"Abang jevan nggak boleh ikut juga dek? Abang pengen main sama adek loh padahal" sulung jordan itu tiba tiba tertarik untuk bermain bersama adik kecilnya.

"Boleh deh, semua boleh main ini sama adek. Tapi tidak boleh nakal sama adek, tidak boleh ganggu- ganggu adek"

Kemudian semua bermain bersama menyusun puzzle, mainan anak anak itu. Biarlah untuk saat ini mereka menjadi kekanakan untuk menemani adik kecil mereka bermain. Mikha yang saat ini duduk dibawah beralaskan karpet tebal bersama saudara- saudaranya itu terlihat sangat bahagia dengan mulutnya yang mengemut pacifer dan tangannya yang bergerak menyusun kepingan puzzle bergantian dengan saudaranya yang lain, terlihat tidak ada raut kesakitan sama sekali.
^
^
Sedangkan di kantin rumah sakit terdapat tiga pasang suami istri sedang duduk sambil menikmati makan makan malam mereka. Sebenarnya kedatangan mereka semua untuk menjenguk bungsu mereka dan mengetahui lebih jelas kondisinya.

"Brahma, gimana kata dokter?" Jordan, kakak pertama daddy Brahma membuka suara setelah semua selesai dengan makanannya.

"Jefry bilang, Mikha udah membaik. Kemungkinan besok udah bisa dibawa pulang. Tinggal tunggu pemeriksaan nanti malem kondisinya gimana, terus besok pagi masih harus cek darah sih untuk memastikan kondisinya memang udah memungkinkan buat dibawa pulang"

"Syukurlah, kalo memang kondisinya memang udah membaik"

"Anaknya juga udah minta pulang terus. Tiap hari nanyain kapan boleh pulang. Katanya udah kangen sama blue sama milo" mommy steffi ikut angkat bicara.

"Hahaha, anakmu itu ada aja emang. Tapi jangan biarin main sama blue dan milo secara langsung, takutnya malah kambuh lagi anaknya" Naira memperingati Steffi, sedangkan Kanza hanya menganggukkan kepalanya setuju atas perkataannya.

"Aku balik lagi ke ruangan adek. Anak- anak juga harus makan malem. Ini juga udah hampir masuk jam minum obat adek"

Mereka semua berdiri lalu berjalan menuju ruangan mikha setelah sebelumnya mengambil pesanan makanan yang tadi mereka pesan untuk para anak yang sedang berkumpul di ruangan rawat si kecil.

Little AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang