Jam di ruangan menunjukkan pukul 16.30 saat ini juga Mikha sudah diizinkan pulang oleh dokter jefry. Hasil pemeriksaan menyeluruh menyatakan Mikha dalam kondisi yang cukup baik sehingga dokter memberi izin Mikha untuk menjalani rawat jalan saja. Namun bukannya bahagia, anak itu malah menangis sesenggukan dalam gendongan daddy. Anak itu menangis histeris ketika Athala akan melepas infus dan selang kateter yang masih terpasang pada tubuhnya saat ini.
"Nggak mau, daddy hiks hiks sakit. Nggak mau.."
"Adek, sayang, dengar daddy. Katanya mau pulang, memangnya adek tidak mau pulang ke mansion? Mau disini aja? Heum?"
"Tidak mau disini hiks mau pulang"
"Yasudah nurut makanya, nak" daddy membaringkan Mikha diatas brankar lalu mengkode Athala supaya segera melakukan tugasnya.
"Daddy temani disini" ujarnya sambil menggenggam tangan mungil putra bungsunya.
"Tunggu hiks abang. Adek belum siap hiks hiks"
"Daddy hiks hiks mau peluk"
Daddy bergerak memeluk Mikha erat mengunci pergerakan anaknya lalu mengkode Athala agar segera melepas selang kateter dan infus adik kecilnya. Mikha semakin histeris ketika Athala mulai menurunkan celananya.
"Nggaaakk! Daddy nggak mau hiks hiks"
"Sudah, sudah selesai. Berhenti nangisnya, kalau belum berhenti abang nggak izinkan pulang. Biar adek disini aja"
Anak itu mati-matian menahan tangisnya. Sebenernya ia masih sangat kesal terhadap abang keduanya itu, tapi mendengar ucapannya membuat ia mau tidak mau harus patuh kalau ingin mendapatkan izin pulang.
Setelah dirasa tenang, daddy dan mommy saling membantu untuk menggantikan baju dan celana anaknya. Sebab saat ini mikha masih menggunakan pakaian rumah sakit.
Mommy sudah menyiapkan one set piyama panjang bergambar rusa kecil berwarna biru navy. Sebelumnya daddy sudah menyeka badan anaknya dengan waslap dan air hangat. Kemudian mommy dan daddy membantu memakaikan piyama yang telah disiapkan oleh mommy.
"Gantengnya anak mommy"ucap mommy sambil merapikan rambut depan Mikha yang menghalangi mata.
"Adek sudah siap mau pulang?" Tanya daddy yang mendapatkan anggukan antusias dari empunya.
Kemudian mommy, daddy, mikha dan athala berjalan keluar meninggalkan rumah sakit. Saat ini memang Athala sudah selesai berjaga jadi ia memutuskan untuk pulang bersama adik kecilnya.
Mobil yang ditumpangi oleh keluarga kecil Brahma sampai di mansion ketika jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Matahari pun sudah mulai tenggelam sepenuhnya.
Mikha menatap bangunan didepannya dari jendela mobil dengan mata berbinar. Anak itu terlihat bahagia sekali ketika memasuki pekarangan mansion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel
Fanfiction"Semua sayang adek, jadi adek harus kuat ya sayang" Si bungsu kesayangan keluarga Brahmana yang selalu dijaga. Bagaimana tidak, lahirnya ia adalah sebuah harapan semua keluarganya. Harapan untuk mengembalikan sebuah keluarga yang hampir retak. Lanta...