EMPAT

2.3K 144 15
                                    

4. Get To Know

~Sweet But Psycho, Ava Max~

"A humble face, but a heart full of deceit."


_______________________





"Lo lihat di arah jam dua belas, deh. Jangan langsung noleh ya—"

Terlambat. Sera segera memutar kepalanya dan langsung menatap segerombolan laki-laki di meja paling ujung kantin. Dekat dengan dinding kaca yang langsung memperlihatkan lapangan basket indoor. Beberapa dari mereka yang sejak tadi ternyata memperhatikan keberadaan Sera gelagapan sendiri, saling menyenggol karena idola mereka ada disana dan menatap mereka.

Sera itu jarang ke kantin, ia lebih suka menghabiskan jam istirahatnya di taman belakang sekolah dengan makanan yang sudah disiapkan Bi Mawar dari rumah. Jadi, saat dirinya terlihat di kantin tentu saja satu sekolah geger karena kejadian langkah itu. Apalagi fans-fans fanatik Sera yang jarang bisa melihat Sera secara langsung. Gadis itu terlalu ekslusif untuk dilihat.

"Yang mana? Cowok disana banyak!" Sera tanpa tahu malu bertanya tidak sabar, ia masih menatap secara terang-terangan orang-orang disana.

Zoya yang kepalang malu, terpaksa harus memegang kedua sisi kepala Sera, walaupun diakhiri dengan pukulan maut dari manusia tidak sabaran itu. Sera ini gayanya aja yang anggun, tetapi kalau sudah sangat penasaran ia akan sangat gedebak-gedebuk jika sudah bertindak. Seperti saat ini.

"Ada! Yang paling ganteng, paling keluar auranya."

"Aura misikinnya?"

"Heh!"

Jika saja Sera ini murid biasa dengan golongan rendahan seperti dirinya atau bahkan di bawahnya, Zoya tidak akan ragu memukul gadis berambut terurai itu hingga terjengkang menyentuh lantai. Sera ini benar-benar menguji kesabarannya dengan beribu tingkah laku yang congkak, terbiasa hidup dengan sendok emas membuat ia seenaknya terkadang.

"Emang disini ada yang miskin! Nggak ada ya!" Berusaha menyadarkan Sera dengan segala pemikirannya itu tidak semudah yang dibayangkan.

"Lo miskin!"

"Gue ngga miskin! Cuman emang nggak sekaya lo aja, Seraphina!"

Sera mengangkat baju tidak acuh, memakan gulungan nori yang berisikan ikan tuna dan nasi. Diantara jarinya terdapat sepasang sumput besi yang Sera gunakan dengan lihai.
Gadis itu duduk dengan tegak dan bahu yang lurus, auranya benar-benar membuat siapa saja ingin menatap gadis itu terus menerus. Setiap gerakannya membuat siapa saja akan berpikir she was born to be part of Jenggala. Di luar kalimat-kalimatnya yang suka menyerang, tidak ada yang bisa menyangkal jika perilaku Sera memang benar-benar menunjukkan ia berdarah biru. Bagaimana caranya berjalan, duduk, makan, berpakaian dan sebagainya.

"Yang lagi munggungi kita, yang paling putih, terus rambutnya hitam."

Sera sekali lagi menoleh, gadis itu mengangguk tiga kali dan kembali memakan makanannya hingga habis. Menyimpan sumpit menjadi satu di atas piring dengan satu tangan, lalu meraih tissu kering yang ia bawa ke mana-mana.

"I see." Sera bangkit. Gadis itu menarik perhatian sebagian pengunjung kantin yang memang sejak tadi tertarik dengan apa yang ingin gadis itu lakukan disini.

INVISIBLE STRINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang