DELAPAN

1.7K 113 2
                                    

8. The Drama

~Drama, Aespa~

"Lose people toxic is a win."



____________________


Seperti hari-hari biasanya, saat akhir pekan Sera akan menghabiskan waktu libur dengan peliharaannya saja. Gadis itu kini sedang berbaring di sofa empuk yang berada di dalam cat room. Ditemani dengan 17 kucing dengan berbagai ras, mulai dari; dua kucing Ashera, satu kucing Savannah, satu kucing Scootist Fold, tiga kucing Maine Coon, dan sepuluh kucing kampung yang gadis itu temui secara tidak sengaja saat sedang dalam perjalanan pulang. Mungkin akan terus bertambah jika Sera bertemu kucing malang lagi di jalanan.

Di atas badannya terdapat satu kucing kampung dan satu kucing Maine Coon yang sedang berebut pelukan Sera. Gadis itu beberapa kali tertawa lepas karena bulu-bulu mereka yang mengenai kulit wajahnya.

"Satu-satu dong sayang, Mommy sesek nih! Kalian tuh gendut-gendut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Satu-satu dong sayang, Mommy sesek nih! Kalian tuh gendut-gendut. Nimpa badan Mommy, apa nggak sesek coba?" ujar Sera seraya membenarkan posisi tidurnya. Ia dengan gerakan perlahan meraih satu persatu kucing itu dan menempatkan di kedua sisi tubuhnya. Dua kucing ini benar-benar sangat clingy terhadap dirinya.

"Jelek, kamu beratnya berapa sih? Sekarang tambah gembul banget ya?" Sera sibuk menciumi kepala kucing kampung yang berwarna orange putih itu. Tangannya yang lain sibuk mengelusi kepala Maine Coon yang tidak hentinya mengeong mencari perhatian.

"Raksasa juga kenapa ngeong-ngeong terus? Lapar? Mau makan? Ngomong dong, Mommy mana ngerti sayang!" Akhirnya Sera memberi tanggapan. Sesuatu di bawah kakinya terasa menggelikan, membuat Sera terpaksa bangun dari tidur. Ia semakin tersenyum lebar saat sebuah kucing dengan bulu berwarna abu-abu yang ternyata mengelus telapak kakinya menggunakan ekor. Baru saja akan meraih anaknya, suara pintu terbuka membuat Sera sontak menoleh.

"REALLY? LO BELUM SIAP-SIAP?" Zoya masuk dengan heboh. Gadis itu sudah berpakaian rapih dengan celana jeans selutut dan kemeja putihnya—sudah wangi juga. Namun, apa ini? Sera bahkan masih duduk dengan penampilan acak-acakannya—bermain bersama dengan anak-anaknya itu.

"Berisik! Kaget tahu nggak anak-anak gue," ujar Sera saat Jelek dan Raksasa meloncat turun dan berlari bergabung ke arah teman-temannya. Gadis itu bangkit, hanya dengan piyama satin yang menjuntai hingga menutupi betisnya, rambut yang Sera ikat tinggi hingga menampilkan leher jenjang serta tulang selangka.

Hanya dengan pakaian seperti itu saja siapapun pasti akan tetap melemparkan pujian mereka pada Sera.

"Ih Jelek banget namanya." Zoya memandang kucing yang dipanggil Sera dengan sebutan 'Jelek'.

INVISIBLE STRINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang