PROLOG

10K 322 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gorgeous
~Taylor Swift~

_______________________

"Lo pikir, lo siapa?"

Telunjuk lentik itu semakin menekan pelipis sesorang yang kini duduk bersimpah di lantai kamar mandi. Tidak memperdulikan raut memelas dari gadis yang kini sudah hampir tidak berwujud itu, ia memilih bangkit dari jongkoknya.

Memperbaiki ujung lengan almamaternya yang sempat ia tarik sedikit tadi.
"Berani banget lo sebar gosip-gosip kalau nilai gue ditunjang karena uang keluarga gue." Suaranya semakin mengintimidasi—tajam dan menekan, dengan raut wajah tidak bersahabat ia mengangkat kakinya menginjak bahu kiri gadis dengan bedge name Clara Anastasia.

Clara meringis pelan, ujung sepatu gadis berhati iblis itu menekan tepat di lebam yang tercipta karena Sera menendangnya  hingga membentur pinggiran wastafel tadi— gadis sinting ini memang tidak kenal ampun.

"Are you jealous?" Nada sinis Sera memenuhi pendengaran Clara yang mulai berdengung. "Saingin dong, bukan nyebar fitnah. Kalau mau diadu, otak gue lebih oke daripada otak caridea lo itu."

Sera menarik kakinya, menatap pantulan dirinya di cermin wastafel. Rambut terurai dengan gelombang indah yang berada di sisi-sisi wajahnya membuat wajahnya terlihat seperti malaikat. Tapi, jika sudah mengenal Seraphina Zephyra Jenggala maka mereka akan menarik lagi pujian itu. Gadis itu lebih layak diberikan julukan iblis tanpa hati. Well-Sera tidak begitu perduli pandangan orang lain, dia hidup bukan untuk mereka yang senang menggunjinng.

"Nggak usah sok keras kalau dandanan lo aja masih ngikutin gue," ujarnya kemudian melenggang pergi setelah memberikan tatapan mematikan pada kedua teman Clara yang gemetar ketakutan di dekat Clara.

"Apa? Mau juga lo kayak sahabat lo itu?" Sontak keduanya kompak menggeleng panik, melirik keadaan Clara yang mengenaskan di lantai. Amit-amit. Perawatan wajah dan tubuh mereka mahal, dibuat babak belur dalam waktu sekejap bukan lah hal yang mereka inginkan.

"Laporin aja gue kalau berani." Sebelum benar-benar keluar Sera mengeluarkan suara sinis dengan tatapan meremehkan.

Baru saja menghirup udara segar dari luar ruangan, Sera sudah dihadapkan seseorang yang kini berdiri di samping pintu dengan tangan terlipat di dada.

"Udah?"

"Of Course, lo dari tadi di sini?" Keduanya berjalan menyusuri koridor yang sepi. Sera menerima tas hitam dengan gantungan kunci berbentuk bunga mawar yang diberikan Zoya.

"Jagain supaya nggak ada yang masuk," balas Zoya dengan kedua bahu terangkat acuh. Sera tersenyum sekilas. "Harusnya lo lebih hati-hati, kalau sampai bokap lo tahu lo bikin ulah lagi, bisa habis lo."

INVISIBLE STRINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang