DUA

2.8K 177 13
                                    

~Shake It Off, Taylor Swift~

2. Accidental Meeting

"If you want to win, you have to do whatever it takes. "

________________

Setelah perdebatan yang cukup alot dengan Bi Mawar akhirnya Sera bisa memandangi jalanan ibu kota dari balik jendela kaca mobil di sisi kanannya—sebenarnya jika bukan dengan Bi Mawar mana mau gadis berambut sepinggang itu merelakan waktunya terbuang sia-sia. Sera mengakui jika dirinya terlalu arrogant untuk mendengarkan orang lain.

Hand bag seharga puluhan juta yang ia dapat dari sang nenek karena telah menurut itu berada di pangkuannya, terasa getaran dari dalamnya, membuat Sera membuka lalu meraih ponsel berlogo apple digigit itu.

From: Zoya

Gue tunggu di depan restoran ya? Lo udah jalan kan?

Tidak perlu menjawab, ia hanya cukup membacanya saja dan memasukkan kembali ponselnya. Serta hanya ada beberapa pesan masuk, seperti neneknya yang mengingatkan dirinya agar datang ke pertemuan yang sudah wanita tua itu rencanakan.

Sera sih mau-mau saja datang, walaupun sedikit ogah-ogahan karena menurutnya selain menyita waktu berharganya, hal seperti itu juga sangat tidak penting. Tetapi, tidak untuk Oma Helena—neneknya itu mengkhawatirkan Sera yang sudah dengan jelas mendeklarasikan jika tidak akan menikah.

Setelah mengatakan ultimatum itu, Helena sudah lebih dari tiga kali menyodorkan laki-laki kepadanya. Mulai dari anak pejabat, bahkan sekarang anak artis? Nenek tua itu pikir cucunya butuh dicarikkan, padahal jelas-jelas alasan Sera tidak ingin menikah karena tidak ingin ada Sera kedua di dunia ini. Untuk apa menikah jika hanya nanti saling menyakiti? Tidak-tidak. Sera sudah cukup senang dengan harta kekayaan yang akan keluarganya turunkan padanya selalu anak tunggal. Tidak perlu cinta atau pasangan. Sera bisa menyenangkan dirinya sendiri dengan uangnya.

Namun, Lagi-lagi Helena menentang. Ia ingin melihat cucunya itu menikah suatu saat nanti, memiliki keluarga kecil serta suami yang bisa menjaganya. Menurutnya Sera itu terlalu keras, jadi harus ada seseorang yang bisa membuat gadis itu tunduk. Berbagai cara akan Helena lakukan sepertinya, berbagai bujukan juga ia layangkan agar Sera mau mencoba dulu.

Berhasil saat Helena mengatakan akan berada di pihaknya jika Sera bertengkar lagi dengan putranya—Hilma.

"Non, udah sampai." Serena tersadar. Ia menatap sekeliling. Terdapat beberapa mobil mewah yang terparkir. Terlihat cukup private. Neneknya juga selalu memikirkan ini, ia masih sekolah. Apa kata publik jika dirinya sudah dijodohkan sejak dini? Helena terlalu memikirkan martabat keluarganya.

"In an hour I'll finished!" Tanpa menunggu jawaban, Sera membuka pintu mobil. Memisahkan kakinya di selasar restoran mewah itu. Zoya yang selalu bisa merasa radar keberadaan Sera, segera menghampiri gadis cantik itu.

Dari jauh perbedaan benar-benar terlihat, Sera yang menggunakan dress cantik membentuk tubuhnya dan Zoya yang hanya menggunakan celana jeans serta kemeja flannel lalu topi sebagai penghias kepalanya.

INVISIBLE STRINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang