TIGA BELAS

1.6K 142 28
                                    


13. Kissing In The Rooftop

~Kiss me, Sixpence Non The Richen~

"I'm not your enemy, cause you can't fight with me."





________________









Sera membiarkan semuanya berjalan semestinya, gadis itu tetap tidak ambil tindakan disaat namanya semakin jelek dimana-mana akibat rumor yang semakin menyebar. Terlebih, murid-murid masih berprasangka bahwa dirinya lah yang pertama mencari gara-gara pada Isabella. Gadis kesayangan Savana karena dicap seperti malaikat berhati baik. Cih! Berhati baik apanya, tidak tahu saja mereka, Isabella itu punya banyak muka. Belum lagi si Clara-Clara itu, ia seakan menyiram bensin pada api yang sedang berkobar. Masih Sera lihatin, belum turun tangan untuk membuatnya kapok.

Ngomong-ngomong sudah dua minggu ini Shaga tidak kelihatan dimana-mana, nomornya bahkan tidak bisa dihubungi sejak terakhir kali mereka bertengkar di kelas laki-laki itu. Selama itu juga Sera memilih-milih apa langkah yang harus ia ambil kedepannya, pilihannya tentu jatuh pada hal yang memberikan keuntungan lebih besar. Dirinya rasa tidak masalah menahan kekesalannya lebih lama pada Shaga jika itu memberikan keuntungan lebih besar—Isabella hancur, Sera party. Sera benar-benar ingin membalas Isabella hingga gadis kesayangan Hilma merasakan sakit seperti dirinya.

Lorong sekolahan sedang sepi, Sera berjalan santai melewati pilar-pilar tinggi yang menjadi penyangga sekolahan. Dirinya baru saja kembali dari loker untuk menyimpan buku dan ingin balik ke kelas, dirinya memang lebih senang berkeliaran saat murid-murid sudah masuk ke kelas mereka. Sebentar lagi jam pulang, Sera juga menyelesaikan tugas yang diberikan dengan cepat lalu meminta ijin untuk keluar kelas.
Sebenarnya Sera itu bukan tipe yang suka diam di kelas, hanya saja dirinya juga terlalu malas berkeliaran di lingkungan sekolah saat sedang ramai. Jadi, jangan heran jika banyak yang mengatakan dirinya sangat sulit dilihat di lingkungan sekolah, karena dirinya baru menampakkan diri saat mereka sedang sibuk-sibuknya di dalam kelas.

Baru saja akan melangkahkan kaki ke arah kelasnya, Sera sudah menemukan lebih dahulu objek yang membuat dirinya muak akhir-akhir. Sedang tertawa bersama kedua temannya di depan mading. "Ngapain mereka di gedung kelas 11?" Pertanyaan lirih itu meluncur dengan mudah di bibir mungil Sera, saat ketiganya meninggalkan mading barulah Sera bergerak mendekati benda yang tertempel di masing informasi itu.

Sebuah kertas yang berada di tumpukan paling atas kertas lain dengan tulisan bold dan berhuruf kapital semua.

NEW INFORMATION!!!

SERAPHINA ZEPHYRA JENGGALA, TERNYATA MEMILIKI HUBUNGAN DARAH DENGAN ISABELLA RUBYCA. KEDUANYA LAHIR DARI SEORANG AYAH YANG SAMA, HILMA PUTRA JENGGALA.

"Sampah!" Sera segera mencabut kertas itu lalu merobeknya hingga menjadi sobekan yang sangat kecil dan membuangnya ke tempat sampah terdekat, lalu tanpa ragu Sera mengikuti arah ketiga manusia itu pergi. Mereka benar-benar melanggar terlalu jauh batas sabar Sera. Bisa-bisanya mengeluarkan berita itu. Lihat saja, Sera tidak akan mengampuni mereka. Beruntung ketiganya masuk ke dalam toilet yang berada di gedung lantai kelas 11. Tempat yang sangat jarang dilalui orang-orang, meskipun ramai Sera juga tidak akan takut.

Lima menit setelah ketiganya masuk, barulah Sera ikut melangkah masuk. Gadis itu tidak perlu susah-susah bersikap lembut. Ia menutup pintu dengan kuat hingga terdengar dentuman. Clara dan kedua temannya menatap Sera dari pantulan cermin.

INVISIBLE STRINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang