TUJUH BELAS

1.8K 179 35
                                    

17. Another Jobdesk

~Pretty Girl, Maggie Lindemann~


"Terkadang patah hati seseorang membuat alam bawah sadar orang itu bekerja untuk melindungi agar tidak tersakiti kembali."




_________________









Menurut kalian Sera itu cuman pewaris tunggal kaya raya yang hanya ongkang-ongkang kaki menunngu diberikan tahtanya?—hell no bicth. Sera bukan tipe seperti itu. Ia memang suka memanfaatkan kekuasaan dan uang keluarganya, tapi ada harga yang mahal untuk itu. Mulai dari kegiatannya selama seminggu penuh. Di luar itu juga Sera mengambil jobdesk sebagai model salah satu pakaian di agency yang cukup terkenal di ibu kota.

Seperti saat ini gadis itu sedang berada di studio untuk melakukan pemotretan, dikarenakan jadwalnya yang super padat dan sibuk, Sera hanya bisa melakukannya saat ia sedang senggang seperti di hari minggu atau hari libur. Itu pun diselipkan di antara agendanya yang lain. Well, kali ini tidak ada yang memaksa atau menyuruhnya melakukan itu. Sera hanya mencari suatu hal yang bisa ia lakukan di luar dari yang keluarganya tuntut.

Lagi pula Sera sadar diri, dirinya bisa kapan saja ditendang dari ahli waris karena kelakuannya yang sangat-sangat suka menentang. Apalagi ada si Isabella berserta mommnya yang haus akan harta. Walaupun, hampir mustahil juga Sera membiarkan dirinya disingkirkan begitu mudah—intinya Sera hanya mengamankan keuangannya saja untuk masa depan—dirinya tidak ingin luntang-lantung tidak jelas dikemudian hari.

"Oke, good job, Seraphina! You have a short break for the next session." Sera akhirnya bisa meregangkan badannya yang terasa kaki karena terus berganti gaya sana-sini.
"Foto kamu selalu memuaskan, saya suka itu! Benar-benar berlian. Kamu kalau mau job yang lebih banyak pasti nama kamu bakalan bisa sampai ke kanca internasional."

Sera hanya melirik sekilas lalu melanjutkan langkah untuk menemui Zoya yang sedang menunggu dirinya di green room, setelah memasuki ruangan yang berisi Zoya dan beberapa model lainnya Sera mendekati Zoya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sera hanya melirik sekilas lalu melanjutkan langkah untuk menemui Zoya yang sedang menunggu dirinya di green room, setelah memasuki ruangan yang berisi Zoya dan beberapa model lainnya Sera mendekati Zoya.

"Masih ada beberapa sesi?" tanya Sera seraya menerima botol berisikan infered water yang Zoya siapkan untuk dirinya. Gadis itu mengambil duduk tepat di samping Zoya,  mengabaikan tatapan dua model yang menatapnya dari cermin besar di depan mereka.

"Dua kali, sih, katanya. Kenapa? Mau pulang?"

Sera menutup kembali botol lalu melepas high heels berwarna hitam yang ia gunakan selama pemotretan—lalu menyenderkan punggungnya di sofa empuk berwarna putih gading, tatapan matanya turun menatap punggung tangannya yang terdapat sisa infus tadi pagi.

INVISIBLE STRINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang