Sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Namun Ha Neul masih betah duduk di kursi kerjanya.
Ruangan itu gelap, hanya menyisakan satu cahaya dari layar komputer yang menampilkan sebuah foto dirinya bersama Ye Jun.
Untuk pertama kalinya lagi, setelah sekian lama Ha Neul kembali melihat fotonya bersama sahabatnya itu.
Lahir senyuman tipis di balik sedihnya hari ini.
"Sudah 18 tahun."
"Ye Jun~ah... Kau benar-benar brengsek!"
Kejadian hari ini benar-benar buatnya banyak menghela napas. Bahkan dia tidak percaya kalau dirinya menitikkan air mata ketika berdebat dengan Yingji.
Untuk Ha Neul sendiri, dari semenjak mereka beraktivitas dalam satu grup, ini adalah kali pertama dia mendapatkan perlakuan sekeras itu dari kakak keduanya.
Yingji memang satu-satunya kakak yang memiliki kesabaran setipis kertas, tapi selama itu pula dan sebanyak apa pun masalah yang dibuat olehnya, Yingji tidak pernah sampai semarah ini.
Terlebih lagi Dae Hyun, kakak pertamanya itu telak memberikan tamparan. Terkejut? Pasti, karena tidak ada yang pernah bermain kasar padanya.
Drrrtt... Drrrrtt...
Ha Neul melirik ponselnya, muncul nama Yingji di layar.
Lama dia mengabaikan panggilan masuk tersebut, namun pada akhirnya Ha Neul menjawabnya sebelum panggilan itu benar-benar mati.
"Hyung?"
"Kau belum pulang?"
"Sebentar lagi. Ada apa?"
"Aku minta maaf, tadi siang aku sudah berbuat kasar padamu."
Ha Neul tersenyum tipis. "Renjun yang menyuruhmu?"
"Yakk! Aku tidak perlu disuruh siapa pun untuk meminta maaf padamu. Lagi pula aku sedang tidak bersama anakku."
Lagi Ha Neul tersenyum. "Sudah kumaafkan. Jadi jangan telepon aku lagi, tidurlah. Jangan sampai kesehatanmu terganggu karena kurang tidur."
"Baiklah, kau juga. Dan jangan lupa, kau harus meminta maaf kepada Jeno dan Jaemin. Jangan sampai mereka menyimpan dendam padamu."
"Mm... aku akan meminta maaf pada mereka."
"Terima kasih Ha Heul, selamat malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA JIKA
Fanfiction"Jem, enggak ada salahnya lu ambil pilihan lain, kalau lu enggak bisa terima jawaban kali ini," Dan siapa sangka keputusannya untuk mengambil pilihan lain adalah langkah awal Song Jaemin membuka lembaran lama kehidupan Song Ye Jun.