Jaemin mematung beberapa detik saat kabar itu mencuat terdengar di telinganya.
"B-benarkan?" Tanya Renjun yang masih tak percaya menatap CEO mereka.
Dae Hyun mengangguk. "Keputusanku sudah final, kalian akan debut tiga bulan mendatang!"
Teriakan melengkis bak lumba-lumba memecah diam mereka. Chenle berteriak sambil memeluk Haechan yang masih senyum tak percaya. Begitupun Jisung dia menangis mendengar kabar baik ini. Anak itu lantas memeluk Renjun yang sama menangisnya.
Akhirnya, waktu yang mereka tunggu tiba sesat lagi.
***
RESMI! DJ ENTERTAINMET MEMPERKANALKAN 7 MEMBER BOYGRUP NEW ERA.
DJ ENTERTINMENT PERKENALKAN NEW ERA, ERA TERBARU SEVEN GO.
FAKTA NEW ERA, BOYGRUP BARU DJ ENTERTAINMENT YANG MENGIKUTI JEJAK AYAHNYA.
Dewi tersenyum membanya banyaknya artikel pemberitaan anaknya. Dia menoleh memperhatikan Jaemin yang sedang anteng dengan laptopnya.
"Kerja bagus, Kak,"
Jaemin menoleh, mengalihkan segala perhatiannya dari tugas kuliah menatap wajah ibunya.
"Untuk?"
"Kamu berhasil berdiri di jalan yang kamu pilih,"
Jaemin tersenyum. "Gomawo, eomma. Tapi ini belum apa-apa, kurasa masih terlali jauh uuntuk dibilang berhasil,"
"Kau benar, tapi ada satu cara untuk melancarkan semua perjalananmu,"
"Apa itu?"
"Konsisten! Okey?"
Jaemin mengangguk-angguk paham.
"Tapi Ibu harap jangan sampai kamu menelantarkan kuliah. Tepat waktu, Jaemin! Ibu menagih janji itu!"
"Pasti Bu, aku tidak akan ingkar janji,"
Lagi-lagi Dewi tersenyum. "Sini peluk Ibu," Dewi merentangkan tangannya.
Tanpa berpikir panjang Jaemin merengkuh tubuh Ibunya erat-erat. "Terima kasih, sudah kasih Kakak kesempatan,"
"Eoh..."
"Saranghae, eomma..."
"Saranghae, Adeul,"
***
Jaemin menaiki lift dengan tas ransel di punggungnya. Sudah pukul tiga sore, sudah lewat tiga puluh menit dari jadwal latihan yang di tetapkan. Kegiatan kampus yang mulai padat buatnya tak bisa meninggalkan kampus dengan cepat. Jaemin tahu dia salah, tapi dia berharap teman-temannya mau memaklumi keterlambatannya hari ini.
Drrrttt... drrttt... drrrttt...
Jaemin menghela napas saat mendengar dering telepon. Ini pasti Haechan atau bisa jadi Mark yang menelepon. Habis sudah, dia pasti akan kena omel sala satu dari mereka.
Jaemin merogok saku celananya, namun beberapa detik dia sempat terdiam, ketika dia menemukan nomor tak di kenal muncul di layar ponselnya.
"Halo?"
"Song Jaemin?"
"Nuguseyo?"
"Sudah kuduga kau Song Jaemin,"
"Dengar mulai hari ini, aku akan memberi banyak perhatian padamu,"
Kening Jaemin mengerut samar, dia diam mendengarkan kelanjutan ucapan orang di seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA JIKA
Fanfiction"Jem, enggak ada salahnya lu ambil pilihan lain, kalau lu enggak bisa terima jawaban kali ini," Dan siapa sangka keputusannya untuk mengambil pilihan lain adalah langkah awal Song Jaemin membuka lembaran lama kehidupan Song Ye Jun.