Damon membuka mata nya dan melirik ke samping. Caddie masih tertidur lelap dengan kedua tangan berada di atas kepala nya.
Rambut panjang hitam nya tergerai berantakan namun indah di mata Damon. Wajah cantik nya begitu tenang dan terlihat lelah.
Dada nya yang kembang kempis membuat Damon meneguk ludah nya sendiri menahan diri. Bibir Caddie yang agak tebal dan pink itu terus menggoda nya juga.
Damon mendekat dan mengecup bibir Caddie sekilas. Tangan nya terulur untuk meremas pelan bulatan kiri Caddie.
Hanya sekilas. Dia takut tidak bisa mengendalikan diri nya lagi.
Siang ini Damon harus segera membawa Caddie ke Italia. Loic sudah sangat bawel memerintah nya ini itu.
Loic berkata disana sedang banyak sekali masalah sekarang. Dan dia membutuhkan Damon untuk membantu menangani masalah-masalah itu.
Sungguh sial. Bahkan ia belum sempat menyicipi malam pertama nya.
Damon segera mengangkat Caddie dan menggendong nya ala bridal style. Caddie pun terlihat tidak bergeming. Justru ia menenggelamkan wajah nya di dada bidang Damon.
Semalam mereka baru tidur pukul 1. Karena Caddie yang tidak kunjung berani menembakkan satu pun peluru ke arah target. Membuat Damon cukup kesal dan harus memberikan banyak contoh.
Damon segera membawa Caddie meninggalkan mansion menuju landasan pribadi nya. Ia akan pergi sekarang, sebab waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Damon sudah berjanji pada Loic bahwa hari ini juga dia akan pergi ke sana.
Sampai di landasan pribadi nya, Damon segera keluar dari mobil nya. Masih dengan Caddie yang tertidur lelap dalam gendongan nya.
Bahkan sampai masuk ke dalam jet pribadi, Damon membawa nya masuk ke kamar nya dan merebahkannya di atas ranjang setelah ia mengunci pintu kamar.
Caddie masih tetap tidak terusik.
Damon tersenyum, menyelimuti nya dan mengusap kepala Caddie lalu mengecup bibir nya. Sedikit melumat kemudian melepaskan nya.
Damon hendak menyentuh handle pintu kamar namun terhenti saat Caddie memanggilnya.
"Damon..." panggil Caddie serak khas orang bangun tidur.
Damon berbalik sambil tersenyum tipis dan melangkah mendekati Caddie.
"Aku haus" cicit Caddie pelan. Masih dengan kedua mata sayu nya yang setengah terbuka.
Damon pun segera menuangkan segelas air dari nakas di samping ranjang dan memberikan nya kepada Caddie.
Caddie duduk dan menerima gelas nya lalu menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dan menenggak nya hingga habis.
Melihat Caddie yang mengelap bibir ranum nya menggunakan tangan membuat Damon semakin menginginkan Caddie. Kedua mata nya melirik gundukan Caddie sekilas.
Caddie yang hendak memberikan gelas nya kembali pada Damon urung. Saat tiba-tiba Damon menyerang bibir nya. Mencium nya dengan menggebu.
Caddie memejamkan matanya mencoba menikmati ciuman Damon.
Damon sudah tidak bisa menahan dirinya. Dia menginginkan Caddie saat ini juga.
Ciuman nya begitu menuntut. Tangan nya sudah tidak tinggal diam. Menggerayangi seluruh tubuh Caddie. Meremas kasar bulatan bukit kembar Caddie dari balik pakaian nya.
"Eumphh..." pekik Caddie tertahan karena bibir nya masih di lahap habis Damon.
Bahkan kini Damon menggigit bibir bawah nya yang membuat Cadddie memekik tertahan dan membuka mulut.
Membuat Damon leluasa dan memasukkan lidah nya ke dalam mulut Caddie. Mengabsen setiap gigi Caddie dan bermain-main dengan lidah nya.
Caddie mengalungkan kedua tangan nya di leher Damon dan mencoba menyeimbangi ciuman Damon meski dia yang kewalahan.
Cukup lama mereka saling mengesap hingga Caddie merasa kehabisan nafas dan memukul-mukul dada Damon pelan dan mendorong nya.
Damon menyudahi ciuman nya. Caddie bisa melihat nya dengan jelas di mata Damon bahwa kedua mata nya berkabut gelap menahan gairah.
Damon segera melucuti pakaian nya sendiri dan melucuti Caddie. Kini kedua nya sama-sama polos.
Caddie sungguh malu rasanya. Ini pertama kali bagi nya telanjang di depan seorang pria.
Damon menatap nya lekat. Mengukung nya dan mulai menciumi leher jenjang Caddie. Mengesap dan meninggalkan berbagai jejak disana.
Tubuh Caddie meremang. Merasakan perasaan aneh yang belum pernah ia rasakan. Matanya merem merek menikmati setiap sentuhan Damon di tubuhnya.
Caddie hanya bisa pasrah dan menahan desah. Belum lagi kedua tangan Damon kini berada di kedua bukit kembar nya. Bermain-main disana. Meremas nya kasar, memilin kedua puncak nya dan menarik nya.Damon yang melihat Caddie mencoba menahan desahan nya mendongak. Mencium bibir nya dan melumat nya lagi.
"Jangan di tahan. Keluarkan suara indah mu itu sayang" ucap nya setelah meyudahi ciuman nya.
Kini bibir damon menyasar bulatan kanan Caddie. Menyedot nya bagai bayi yang tengah kehausan. Sedangkan tangan kiri nya bermain di bulatan kiri nya. Terus bergantian hingga tangan kanan nya turun menyusuri perut dan berakhir di inti nya.
"Aaahh..." satu erangan lolos begitu saja dari bibir Caddie saat jemari kanan Damon mengelus pintu masuk kewanitaan nya.
Damon hanya menyeringai dan menyudahi sesi bermain di dada sekal Caddie. Ia sungguh sudah tidak tahan lagi.
Caddie yang berada di bawah nya hanya bisa sibuk menjerit kesakitan dan mendesah pasrah menerima segala kegilaan Damon yang terus memacu dirinya sambil mengumpat keenakan. Hingga ia sudah berkali-kali pelepasan namun Damon baru 2 kali keluar.
Caddie sampai lelah. Membiarkan tubuh nya di bolak-balik sana sini mengganti gaya.
Caddie tidak pernah membayangkan bahwa malam pertama nya akan keluar di dalam Jet Pribadi milik Damon. Bahkan ini masih terbilang pagi. Sebab matahari masih nampak bersinar terang di luar pesawat.
****
***
**
*
Kependekan yak? Wkwkkw
Tetep enjoy yaa,
Cheers💃
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRAZY HUBBY (TAMAT)
Romance#Mature of content. Please be wise# *** "Siapa yang bilang kau jelek? Kelihatan nya payudara mu begitu menggiurkan" Dengan santai nya dia berkata begitu. "Dasar om-om mesum!" Aku melotot tajam ke arah nya. Dia hanya tersenyum miring. Sangat menjengk...