"PAH ARAN DAH DATANG BLOM?" teriak seorang wanita dari arah tangga, dengan seragam sekolah, menggendong tas biru langit dan kacamata bulat yang bertengger di atas hidungnya, dan tangan kanan yang memegang 1 kacamata bulat juga (barang couple)
"Eve jangan teriak', ini rumah bukan hutan" tegur seorang wanita cantik
"Hehehe, maaf mah" jawab nya sambil nyengir
Perkenalkan keluarga eve ~ author
Eve adalah nama panggilan dari Evelyn Antoinette Harlan, memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan Aran, tetapi ia sama seperti Aran dalam prestasi, ia anak tunggal dari Jaenan Safa Harlan, adik dari Gracio dan pemilik perusahaan terbesar no 3 di Asia, sifatnya juga berbanding terbalik dengan Abangnya, dan memiliki seorang istri yang bernama Cindy Hapsari Pujiantoro, memiliki sifat sedikit cerewet dan juga lemah lembut, ia berprofesi sebagai model, dan tak jarang pula ia bekerja sama dengan Shani
Selesai perkenalan ~ author
"Yasudah, sana berangkat, nanti kalian telat" ucap sang mamah
"Iya, pergi dulu ya mah pah, jangan kangen ya" ucapnya sambil menyalami kedua orang tua nya, "ayok ran" lanjutnya dan langsung menuju pintu keluar
"Aku sekolah dulu ya bro, mah" ucap Aran sambil menyalami kedua orang tua nya eve
Jaenan dan Cindy hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku kedua manusia unik itu
~skip
Sesampainya mereka di parkiran sekolah, mereka langsung menyita perhatian warga sekolah, karena mobil yang Aran pakai adalah mobil keluaran terbaru dan itu sangat mahal bagi orang biasa
"Ayok pinguin" ajak Aran pada eve sambil mengulurkan tangannya setelah ia membuka pintu mobil untuk eve
Eve menerima uluran tangan dari Aran dengan muka cemberut
"Ga usah cemberut, jelek Lo begitu" ucapnya sambil mengacak pelan rambut eve dan mengambil kacamata yang ada di tangan eve
"Eh, balikin kacamata nya ran, itu untuk pacar gue" ucap eve sambil berusaha mengambil kacamata tersebut dari tangan Aran
"Gue pinjem bentar doang, nanti kalo dah ketemu Ama pacar Lo, baru gue balikin" ucap Aran sambil berjalan dan merangkul eve
Eve berjalan dengan muka sedikit bete akibat ulah Aran tadi, sedangkan Aran berjalan dengan muka datarnya
Saat mereka sedang berjalan di lorong kelas, eve memperingati Aran "eh ran, ini hari pertama kita sekolah, Lo jangan buat masalah ya, mentang' ini sekolah punya ayah" ucap eve memperingati Aran, dan mengecilkan volume suaranya pada kalimat terakhirnya
"Iya aman, selagi gak ada yang cari masalah" jawabannya
Saat sedang berjalan, eve tak sengaja menyenggol seorang gadis yang sedang berjalan
"Eh, maaf ya" ucapnya sambil sedikit membungkuk
"iya gpp" dingin gadis tersebut "anak baru?" Lanjutnya
"Ah iya" jawab eve canggung dan ia menatap Aran dengan mata yang memerah tanda ia akan menangis
"Ayo ikut aku" ucapnya masih dingin
Bukannya menjawab, Aran malah menatapnya dengan tatapan saat ia ingin membunuh orang
"e-eh t-tenang ya, aku gak marah kok sama kamu" ucapnya ramah pada eve yang ternyata sudah menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Aran, sedangkan Aran mengusap belakang kepala eve dengan lembut, karena sedikit takut dengan tatapan mata Aran, gadis tersebut langsung mengubah nada bicaranya
"i-iya" jawab eve pelan
"Udah, dia gak marah kok" ucap Aran lembut sambil menjauhkan kepala eve dari dadanya dan menatap eve dengan tatapan lembut
"a-ayo ikut aku, kita ke ruang kepsek" gugup gadis tadi
"Kenapa harus kamu yang ngantar kami ke kepsek?" Tanya eve
"Karena aku ketua OSIS" jawab gadis tersebut
"Oh yasudah ayok" ucap eve sambil tersenyum ramah, bagaimana dengan Aran? Ia masih setia dengan wajah datarnya
Mereka berjalan di lorong sekolah, sepanjang perjalanan, tak sedikit orang yang memuji ketampanan Aran dan kecantikan gadis tadi serta kelucuan eve, pasalnya ia di tengah dan ia paling pendek, banyak juga yang mengira eve dan Aran berpacaran, dikarenakan kacamata couple mereka
Saat asik melihat sekitar eve, berhenti berjalan dan fokus pada dua mahkluk yang sedang berpelukan, yang di mana salah satunya sangat ia kenali
"Ran..."panggilnya pelan
Aran dan gadis tadi menoleh pada eve yang berhenti, dan mereka melihat ke arah objek yang membuat eve berhenti
"Ooh salsa, gadis pengganggu hidupnya mirzan" ucap gadis tadi
"Gadis pengganggu?" Bingung eve dengan memegang dadanya yang terasa sesak, Aran mencoba menenangkan eve dengan mengelus lembut punggung eve
Setelah itu mereka melihat mirzan mendorong salsa dengan kasar dan sedikit kuat
"Zan a-ada A-Aran" gugup salah satu teman mirzan, mirzan langsung menoleh pada Aran yang menatapnya datar, ia langsung berlari kecil ke arah mereka, karena ia takut pada tatapan Aran ia langsung menunduk dan langsung meminta agar Aran mau mendengarkan penjelasannya
"R-ran p-plis j-jangan salah p-paham dulu" gugupnya dengan kaki yang sedikit bergetar
"Huffft..." Aran membuang kasar nafasnya yang mampu membuat mirzan makin bergetar, bahkan ia sudah mandi keringat sangking takutnya, Aran mendongakkan kepalanya dan mencoba menetralkan emosinya
"Jelasin sama gue dan eve sekarang" ucapnya datar dan menarik eve lembut ke kumpulan teman-temannya
Eve juga menarik gadis tadi, yang membuat gadis itu kaget, tapi ia hanya menurut
"Cepat"
♦
♦
♦
♦
♦
MAAF KALO MAKIN GAK NYAMBUNG, AKU NULIS APA YANG ADA DI OTAK KU
♦
♦
♦
♦
♦
AKU GAK MAKSA KALIAN BUAT NGEVOTE, TAPI KALO KLEN BERBAIK HATI, BOLEH LAH DI VOTE
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH SEMUA
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja