Aran dan Chika sudah berada di kantin, Aran berjalan menuju stand jualan nasi goreng, setelah itu ia membayar makanan mereka tadi
Setelah Aran membayar makanan mereka, Aran menarik tangan Chika menuju gedung belakang tempat mereka bolos, taman yang sejuk karena di tumbuhi beberapa pohon yang rindang, serta tanah yang di tumbuhi rumput' pendek
Mereka beristirahat di bawah pohon, tempat pertama kali mereka bolos bareng, namun sekarang keadaan dan aktivitas mereka berbeda, jika dulu Aran tidur dan Chika baca buku, maka sekarang mereka sama-sama baca buku, Chika dan Aran membaca buku pelajaran untuk perlombaan mereka besok, Aran berbaring dengan berbantalkan paha Chika, sedangkan Chika duduk sambil bersandar di batang pohon
"Lulus nanti kamu mau kuliah di mana?" Tanya Chika pada Aran
Entah mengapa pertanyaan itu muncul di kepalanya
"Aku gak kuliah, aku mau langsung kerja aja" jawab Aran "kalo kamu?" Tanya Aran menatap Chika dari bawah
"Rencana mau kuliah, tapi gak tau lah ya" ucap Chika sambil memandang lurus ke depan
"Kenapa sayang" ucap Aran sambil mengelus pipi Chika dan Chika hanya menggelengkan kepalanya
"Nanti lulus, kamu mau gak langsung nikah sama aku?" Tanya Aran pada Chika sambil tersenyum
"Mau banget lah" jawab Chika sambil tersenyum lebar hingga memperlihatkan gummy smile nya
"Nanti ya, kalau sudah lulus" ucap Aran sambil mengusap lembut pipi Chika
"Iya" ucap Chika dan mereka kembali membaca buku
Sudah hampir 2 jam mereka ada di sana, Aran merasa bosan dan memutuskan untuk mengajak Chika ke kantin
"Kantin yok" ajak Aran
"Ayok"
Saat sampai di kantin, Aran melihat muthe yang sepertinya sedang bolos bareng pacarnya, ia menatap datar ke arah muthe dan Aldo
Muthe yang merasa di perhatikan langsung melihat sekeliling, saat ia tak sengaja eye contacts sama Aran, ia langsung menunduk karena takut dengan tatapan Aran
"Kenapa bolos?" Tanya Aran datar sambil menatap Aldo
"Kelas kami ga ada guru bang, jadi kami ke sini aja karena kelas kami berisik kali" jawab Aldo mencoba untuk sesantai mungkin
"Jangan ada yang kemana', aku kesana bentar" ucap Aran dan pergi meninggalkan mereka bertiga
"Kalian bolos juga kak?" Tanya muthe yang akhirnya berani berbicara
"Enggak" jawab Chika lembut sambil mengusap lembut kepala muthe
"Koko masih marah ya sama dedek" lirih muthe
"Koko gak marah sama dedek, Koko hanya kesal aja karena dedek gak kasih tau Koko kalau dedek sudah punya pacar" ucap Chika menenangkan muthe
"Kalian ke perpus aja, jangan di sini, nanti di tangkap guru baru tau rasa" ucap Aran meletakkan kantong yang berisi beberapa bungkus roti dan susu
Aldo dan muthe tak ingin membantah Aran, mereka berdua langsung berdiri dan bersiap untuk pergi ke perpus, namun sebelum pergi muthe memberanikan dirinya untuk menghadap Aran
"Mau peyuk" cicit muthe dengan mata berkaca-kaca
"Jangan nangis" ucap Aran memeluk dan mengusap kepala muthe
"Langsung ke perpus aja" ucap Aran
Muthe mengangguk dan langsung pergi ke perpustakaan bareng Aldo, sedangkan Aran dan Chika memilih untuk duduk di pojok agar tidak ada yang mengganggu mereka
Tak terasa sekarang sudah menunjukkan pukul 14.00 dan seluruh warga sekolah langsung berhamburan keluar kecuali para guru
Di parkiran terdapat sekumpulan anak muda dengan motor ber-kenalpot racing, mereka menggeber-geber gas motor mereka hingga menimbulkan keributan
"Lo pada gak bisa diem apa?" Tanya Olla kesel
"Siapa lo ngatur' kita" ucapnya tengil sambil menggeber motornya
"Tengil banget Lo pada, emang Lo bisa apa?" Tanya Adel remeh
"Sial, Lo pikir kita takut sama Lo pada" ucapnya sambil tersenyum menjengkelkan
"Lo pada gak tau kita siapa?" Tanya Lucas memasang wajah ngeselin nya
"Gw gak peduli siapa Lo pada" ucap seseorang yang sedari tadi diam di atas motornya
"Dari pada Lo semua di hajar sama ketua kita, mending Lo semua pergi dari sini, gw gak yakin kalian bisa pulang dengan damai sejahtera" ucap Adel maju sedikit mendekati mereka
"BANGSAT, LO NGE-REMEHI KITA?" Ucap orang yang dari tadi tengil menjadi ucap anak JMT
"Sini maju Lo" ucapnya dan langsung berlari ke arah Adel
Adel yang memang dari dulu ikut melatih fisiknya bareng Aran dan Gito dapat menahan serangan orang tadi dengan satu tangannya, ia kemudian mendorong orang tadi hingga tersungkur
"Gitu doang dah jatuh, lemah amat sih, Lo bisa milih anggota gak? Malu'in banget" ucap Adel mengompori geng motor tadi
Ketuanya yang memang sudah kepancing emosi langsung berlari untuk menghajar Adel, namun sayang karena Adel bergerak lebih cepat dari pada dirinya
Ketua geng tersebut berulang kali melayang kan pukulan nya, namun semuanya di hindari oleh Adel, di tengah' perkelahian antara mereka, ketua geng tersebut menyuruh agar anggotanya menyerang anak JMT
Ketua geng tersebut terlalu PD bahwa mereka bakalan menang karena mereka menang jumlah, ia kemudian menunjukkan senyum menyebalkan nya kepada Adel
"Lu ketua tapi gak bisa nyentuh gw yang hanya seorang anggota" ejek Adel karena kesal melihat senyuman ketua geng tersebut
"Bangsat Lo" ucapnya emosi dan menambah kecepatan pukulan nya
"BERHENTI"
♦
♦
♦
♦
♦
HAI GIMANA HARI INI?
♦
♦
♦
♦
♦
SEGINI DULU YA, BESOK LAGI
♦
♦
♦
♦
♦
JAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA YA
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja