"ouh gitu" jawab Aran dingin dan langsung pergi dari sana setelah mengembalikan buku tersebut keraknya
Karena sebentar lagi bel pelajaran akan berbunyi, Aran memutuskan untuk langsung menuju kelasnya, sesampainya ia di sana iya langsung menuju bangkunya dan menatap ke arah Chika yang sedang fokus pada buku pelajaran, ia hanya memperhatikan Chika tanpa ada niatan mengganggu
Tak lama bel pelajaran berbunyi setelah itu masuk guru mapel pertama, Chika dan Aran banyak bicara saat pelajaran berlangsung
Skip istirahat
Ini sudah jam istirahat anak JMT memutuskan untuk langsung ke kantin, namun sebelum keluar kelas Aran menatap Chika
"Kenapa dari tadi diam?" Tanya Aran lembut pada Chika
"Ga papa" jawab Chika lalu pergi meninggalkan kelas
Belum jauh dari ruangan kelas Chika ditahan Aran dan langsung menarik Chika untuk ke kantin bersama
"Apaan sih ran, lepas ga" berontak Chika
"Kita ke kantin ya, oke sayang" ucap Aran lembut pada Chika sambil mengusap lembut pucuk kepalanya
Pada akhirnya jika mengalah dan ikut dengan Aran ke kantin, sampainya di kantin ia melihat teman-temannya gabung dengan anak JMT
"Tumben gabung?" Tanya Chika pada teman-temannya
"Lu lihat sendiri deh keliling, nggak ada lagi tempat yang kosong, kebanding makan berdiri mending sama anak jmt aja, toh mereka terima juga kok kita di sini" jawab Ceu Eli
"Pesanan gua tadi udah dipesan?" Tanya Aran pada anak JMT
"Udah ntar lagi datang" jawab Olla
Tak lama pesanan mereka datang dan mereka makan dengan tenang, sampai pada akhirnya kerusuhan datang dari dekat pintu kantin, terlihat di sana sekumpulan siswi pembully sedang membully seorang siswi lainnya
Pada awalnya mereka tidak memperdulikannya, Chika me-notice siapa yang di-bully
"Ran, itu bukannya muthe ya?" Tanya Chika sambil menepuk pelan pundak Aran
Aran melihat ke arah yang ditunjuk Chika, ia langsung tersulut emosi namun ia tahan saat melihat seorang pria yang membela adik tercintanya
"Siapa dia?" Tanya Aran datar
"Pacarnya" jawab mirzan
"Kok gw gak pernah lihat tuh orang?" Tanya Aran
"Ya soalnya kemarin dia masuk rumah sakit dan harus dirawat di rumah sakit" jawab Chika dan masih memperhatikan muthe
"Emang muthe siapa lu sih?" Tanya Kathrin
"Adiknya" bukan Aran yang jawab melainkan eve
"Kok gak pernah interaksi?" Tanya ashel
"Karena gak pernah ketemu kalo di sekolah" jawab eve lagi
"Lu agak ngeselin ya eve" ucap Kathrin
"Ga peduli wlee" jawab eve dengan wajah ngeselin nya
"Nyebelin banget sih" ucap ashel
"Udah udah Kathrin ashel diam, aku pusing denger kalian berdua bising banget dari tadi" lerai indah sambil menggelengkan kepalanya
Brakk
Suara pukulan pada meja yang membuat satu kantin terkejut, siapa lagi pelakunya kalau bukan Aran
Para pembully itu menatap ke arah Aran yang juga menatap mereka dengan tajam yang membuat mereka diam seribu bahasa
Kini terdengar bisikan-bisikan dimana-mana, bertanya-tanya mengapa Aran bisa begitu marah
Aran langsung berdiri dan berjalan menuju meja muthe dengan tangan yang di kepal, anak JMT yang melihat itu langsung bergerak cepat karena mereka tahu bagaimana Aran jika adik tersayangnya sudah di senggol
"Yang nahan gw berarti mau mati juga" ucap Aran datar karena pergerakannya sudah di kunci anak JMT
"Ran gak gini caranya" ucap eve sambil berusaha menenangkan Aran
Aran tak memperdulikan perkataan eve, ia langsung mengangkat Olla dengan menarik kerah bajunya yang ada di tangan kanan nya
"Gw bilang lepasin gw" ucap Aran datar di depan wajah Olla
Dengan spontan Olla langsung melepaskan tangan kanan Aran begitu juga Adel yang di tangan kirinya
Aran langsung mendekati meja muthe dan langsung menarik kerah baju salah satu siswi pembully yang sepertinya ia adalah ketua geng nya
"Lo mau ngapain ke sini?" Tanya Aran datar
"Bukan urusan lo gw mau ngapain" jawab siswi tersebut dengan angkuhnya
Tanpa rasa kasihan Aran langsung mendorong tubuh siswi tersebut yang membuat ia tersungkur ke lantai
"Apapun itu masalah dia sama lo, gak seharusnya lo bully dia" ucap Aran datar sambil berjongkok di depan siswi tersebut
"Ini sekolah untuk Lo belajar, belajar menggunakan otak dan mengajar lo untuk lebih memiliki attitude" ucap Aran lagi
Siswi tersebut berdiri dan Aran juga ikut berdiri, saat Aran sedang merapikan bajunya yang sedikit berantakan tiba' ia mendapat tamparan di pipinya, ternyata pelakunya adalah ketua geng pembully tadi
Aran yang tersulut emosinya langsung memukul bagian perut siswi tersebut yang membuat keadaan makin menegang, anak JMT juga bergerak cepat untuk menahan Aran begitu juga dengan Chika dan muthe, mereka langsung menjauhkan Aran dari siswi tersebut
Kini muthe memeluk Aran dari depan sambil sedikit terisak membuat Aran sedikit panik, namun rasa panik nya kalah dengan emosi nya
"Ran sayang udah ya, jangan emosi lagi, tenangin diri kamu dulu" ucap Chika lembut sambil mengusap pipi dan dada Aran lembut
Setelah Aran tenang muthe melonggarkan pelukannya, ia menatap mata Aran dengan mata yang menampung genangan air mata
Saat muthe sudah melepaskan pelukannya dan anak JMT sudah melepaskan tangan mereka yang menahan Aran tiba' Aran di pukul dengan keras
Bughh
♦
♦
♦
♦
♦
YANG TANTRUM NGELIAT CHIKARA SATU FRAME SPAM 1
♦
♦
♦
♦
♦
NIH DAH DOUBLE UP
♦
♦
♦
♦
♦
JAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA
♦
♦
♦
♦
♦
TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang monster [chikara]
Teen Fiction"ran, tenangin diri kamu dulu"~c "tapi dia duluan Chik"~a "iya aku tau, udah ya nanti dia bisa mat! kalo kamu pukul terus"~c "iya"~a ini cuma khayalan dan fiksi, jangan di bawa ke dunia nyata, ini haluan aku aja