mandra?

257 27 0
                                    

"Permisi ba..." ucap Mandra terpotong yang baru datang dengan dua piring nasi goreng di kedua tangannya, Ia terdiam saat melihat Aran yang sedang ciuman dengan Chika

Chika yang mendengar suara orang langsung memukul dada Aran agar Aran menghentikan kegiatannya, namun Aran tetap melanjutkan kegiatannya, ia menatap ke arah pintu dan memberikan isyarat agar Mandra keluar dan menutup pintu

Mandra yang melihat itu langsung keluar dan menutup pintu, ia masih shock dengan apa yang ia lihat barusan, sedangkan chikara yang ada di dalam tetap melanjutkan kegiatannya yang semakin panas, dimana jari tangan Aran yang masuk ke dalam sela' barisan rambut Chika, ia menekan kepala Chika untuk memperdalam ciumannya

Tak berselang lama Chika memukul dada Aran tanda ia sudah kehabisan nafas, Aran langsung melepaskan ciuman nya

"Gak malu?" Tanya Chika yang kini pipinya memerah

"Kenapa malu? Toh urat malu ku udah putus kalo menyangkut kamu" ucap Aran sambil mengelap bibir Chika menggunakan ibu jarinya

"Tapi aku malu" ucap Chika kemudian menyembunyikan wajahnya di leher Aran

"Man, masuk" teriak Aran

Mandra masuk dengan pintu yang dibuka kan oleh seseorang, yang ternyata itu adalah Indira

"Eh ada Indira juga" ucap Aran

"Emm iya, tadi jumpa di jalan trus dia nanya aku di mana ruang OSIS, jadi ku antarin dia" ucap Indira menggaruk tengkuknya

"Gamau lepas pelukan dulu gitu?" Ucap Mandra menyindir chikara karena Chika yang masih berada di pangkuan Aran sambil menyembunyikan kepalanya

"Iri banget yang jomblo" cibir Aran

"Gw taro sini atau sana? Cape tangan gw bang" ucap Mandra

"Sana aja" jawab Aran "Chik, pindah sana yok" ucapnya lembut sambil mengusap lembut punggung Chika

"Maluu" cicitnya makin menyembunyikan kepalanya

"Gapapa, ayok makan dulu" ucap Aran

Setelah mengatakan itu Aran langsung melepaskan pelukan Chika, ia menatap mata Chika lalu mengangguk, setelah itu ia menurunkan Chika dari pangkuannya dan langsung berdiri, mereka berdua berjalan menuju sofa yang ada di ruang OSIS

"Makan" ucap Aran pada Chika yang duduk dekat Indira sambil memberikan piring yang berisi nasi goreng

Chika dan Aran makan dengan di temani Mandra dan Indira, Indira yang mulai mendekatkan dirinya pada Chika, sedangkan Aran dan Mandra mengobrol hal random, memang yang paling dekat dengan Mandra antara mereka bertiga adalah Lio, tapi tak menutup kemungkinan Mandra dan Biel juga dekat dengan Aran

"Tertarik gak?" Tanya Aran tiba' lalu menyuap nasi goreng ke mulut nya

"Cantik sih, tapi sudah bertuan gak?" Tanya Mandra

"Belum, dia masih beradaptasi di sini" jawabnya

"Dira tadi ngumpul sama anak JMT gak?" Tanya Aran pada Indira

"Belum berani ran, aku takut sama mereka" jawab Indira yang berhenti bergosip sama Chika

"Nanti ikut main aja" ucap Aran dan menatap Mandra

"Tapi aku ga bawa motor, kalo mau main aku bareng siapa?" Tanya Indira

Aran menunjuk Indira menggunakan kepalanya sedangkan matanya menatap Mandra, ia sedang mengode Mandra agar bareng Indira, Mandra yang mengerti maksud Aran tersenyum lalu menatap Indira

"Bareng aku aja nanti kak" ucap Mandra tersenyum

"Boleh deh" ucap Indira setelah berpikir sejenak

"Ya udah sana pigi" ucap Aran mengusir Mandra

"Wah parah banget lu bang" ucap Mandra berjalan menuju pintu

"Suka' gw lah" ucap Aran tengil

"Ikut" ucap Indira tiba'

Indira mendekat ke arah Mandra dan mengekor di belakangnya, sebelum ia benar' keluar, ia melambaikan tangannya pada Chika dan di balas lambaian tangan juga dari Chika

Setelah itu Aran mendekat ke arah Chika dan langsung memeluk Chika dengan manja, ia menyembunyikan kepalanya di leher Chika, karena aroma tubuh Chika yang membuatnya mabuk, ia sampai tak sadar kalau ia telah menghisap leher Chika

"Enghhh...ran" lenguh Chika pelan sambil mengusap rambut Aran

"Jangan buat tanda" ucap Chika pelan

Mendengar itu Aran merasa kesal, namun karena keinginannya untuk membuat tanda kepemilikan di tubuh Chika, ia membuka sedikit baju bagian bawah Aran, setelah itu ia langsung menghisap bahu Chika dan membuat banyak tanda di sana

"Enghhh...ran, pelan' aja sayang" ucap Chika lembut

Aran makin menggila saat mendengar desahan halus yang keluar dari mulut Chika, ia kemudian memangku Chika dan kembali menghisap bahu Chika yang satunya

Tangan Aran yang mulai nakal membuka sedikit kancing baju bagian bawah Chika, kemudian tangannya mengusap lembut perut mulus Chika sedangkan tangan yang satunya memegang pinggang Chika agar tidak jatuh

Aran tak ingin berbuat jauh karena ia masih ingat kalau mereka sedang berada di sekolah, setelah puasa bermain di bahu Chika, Aran menatap mata Chika lalu menatap bibir Chika

"Can i..." ucap Aran menggantung saat melihat Chika mengangguk

"Hmphh mhhh" desahan halus keluar dari mulut Chika













"Alaaaaan, i want hug..."





HAI GIMANA HARI INI?





EUMM, ARAN MAKIN MENJADI YA





JAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA





TERIMA KASIH

pawang monster [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang